Suhu Kalor Termodinamika
1. Suhu
ü Parameter Keseimbangan termal benda
ü Derajat panas dingin
ü Pengukuran via perub sifat fisis
ü Alat ukur termometer
Skala Termometer
No
|
Nisbi (Tidak Mutlak)
|
Skala Mutlak
|
1
|
Celcius (0C)
|
Kelvin (K)
|
2
|
Reamur (0Re)
|
|
3
|
Farenheit (0F)
|
|
4
|
Rankin (0R)
|
|
Hubungan
Dasar Celcius Skala
lainnya ditentukan
dengan :
X0 = 0oC
Es mencair X100
= 100oC Air mendidih
Contoh
:
Pada suhu berapa
termometer celcius menunjukkan angka yang sama dengan
termometer
fahrenheit?
Jawab :
à à
Soal :
1. Jika suhu saat es mencair dan air mendidih ditunjukkan
oleh termometer A pada –40oA dan 160oA, berapa suhu 35oC
dalam oA?
2. Jika
suhu suatu ruang diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan lima kali yang
ditunjukkan oleh termometer Celcius. Berapa angka yang ditunjukkan oleh
termometer Reamur pada suhu itu?
Gas Ideal
Hukum Boyle : pV = Konstan (jika suhu tetap)
Termometer
gas H
& He
|
|
||||||
|
|||||||
|
R = 8, 3144
K = Konstanta
Boltzmann
Macam Termometer
Termometer à alat pengukur suhu (temperatur)
Macam Termometer :
1.
Termometer
Pemuaian à
alkohol, air raksa
2.
Termometer
Hambatan / Ressistensi
3.
Termokopel
4.
Pyrometer Optik
5.
Termometer gas
volume konstan
Hambatan
Jenis vs suhu
|
Bahan
|
Hambatan Jenis
|
Koefisien Suhu
0C)-1)
|
Perak (Ag)
|
1,59 x 10 -8
|
0,0061
|
Tembaga (Cu)
|
1,68 x 10 -8
|
0.0068
|
Emas (Au)
|
2,24 x 10 -8
|
0,0034
|
Aluminium (Al)
|
2,65 x 10 -8
|
0,00429
|
Tungsen
|
5,6 x 10-8
|
0,0045
|
Besi
|
9,71 x 10-8
|
0.00651
|
Platina
|
19,6 x 10-8
|
0,003927
|
Air Raksa (Hg)
|
98 x 10-8
|
0,0009
|
Nikrom (ni,Fe,Cr)
|
100 x 10-8
|
0,0004
|
Karbon
|
(3 - 60) x 10-5
|
-0,0005
|
Silikon
|
(1 - 500) x 10-3
|
-0,07
|
Kaca
|
109 - 1012
|
|
Karet Padatan
|
1013- 1015
|
|
Hukum
Termodinamika
Hukum Pertama Termodinamika
Suatu proses penambahan kalor dan usaha yang dilakukan sedangkan perubahan energi suatu zat tidak bergantung pada lintasan.
Suatu proses penambahan kalor dan usaha yang dilakukan sedangkan perubahan energi suatu zat tidak bergantung pada lintasan.
|
Q
= kalor
W=
usaha
Hk 1 Termodinamika
Kasus :
ü
Jika sistem membentuk siklus
[transformasi siklis]
ü
Jika transformasi adiabatis
ü
Jika tak ada usaha dilakukan sistem
[transformasi isokoris]
Heat (kalor)
Kalor
(Q)
1. Konsep Makroskopis/Konsep Statistik
2. Rerata usaha luar (pertukaran energi antara sistem
dan sekeliling karena pertukaran energi individual yg terjadi sbg hasil
tumbukan Antara molekul2 sistem dengan molekul2
sekelilingnya)
3. Salah satu energi
4. Satuan : kalori
5. + : Usaha luar netto yang dilakukan pada sistem
- : Usaha luar netto yang dilakukan oleh sistem
- : Usaha luar netto yang dilakukan oleh sistem
Kapasitas Kalor / panas
n Kapasitas Kalor àKalor yang diserap oleh satu mole
bahan untuk menghasilkan satu derajat
bahan untuk menghasilkan satu derajat
n Kapasitas panas pada tekanan konstan
n Kapasitas panas pada volume konstan
Hubungan Gas ideal
mengalami transformasi adiabatis berlaku
Kasus 1 Tekanan Konstan
Usaha yang di lakukan
sistem
Karena maka
Hukum Termodinamika 1
menjadi
Kasus
2 Suhu konstan
T
Konstan à
Kasus 3 à Volume Konstan
V konstan à à
Kalor
berbanding lurus dengan perubahan suhu, jumlah zat, dan kapasitas kalor volume
tetap CV
Hukum Kedua
Termodinamika
Sadi Carnot (1796 –
1832)
Dalam mesin kalor
terjadi proses yang mana energi kalor diambil oleh sejumlah energi mekanik
tetapi selang waktu tertentu jumlah kalor yang masuk mesin sama dengan yang
hilang
Lord Kelvin (1853) Batasan Hk 2
Termodinamika
Tidak mungkin membuat
mesin yang bekerja dalam suatu siklus,
menerima kalor dari
suatu reservoir dan
mengubah kalor itu
seluruhnya menjadi usaha
Hukum Ketiga Termodinamika
Tekait dengan ENTROPI
sistem
Ukuran penyimpangan/KETIDAKTERATURAN
suatu sistem
Entropi
Penggambaran alam dalam mencapai kesetimbangan statistik/ keteraturan sistem
Penggambaran alam dalam mencapai kesetimbangan statistik/ keteraturan sistem
k = konstanta
Boltzmann
= probabilitas
= probabilitas
Hubungan Entropi dengan Kalor
Contoh: Hitung perubahan entropi satu mole es untuk melebur pada 0oC
, jika selama proses es menyerap 1435 kalori/mol
Jawab :
Hukum Ke Nol Termodinamika
Dalam keadaan adiabatik, suatu gas ideal dalam ruangan
terisolasi/tertutup, pemuaian sangat lambat, tidak ada kalor yang diterima
maupun yang dilepas
Transfer Kalor/Panas
Cara Transfer kalor
- Konduksi à dengan kontak langsung
- Konveksi à melalui media fluida (gas/cairan)
- Radiasi à tanpa harus ada medium
- Evaporasi à dari fase cair ke gas
Konduksi Konveksi
Radiasi
Evaporasi
)
Ket :
v = kecepatan udara (medium perambatan)
Ts = suhu kulit
Ta = suhu udara
e = emisivitas (kemampuan pancaran kalor) suatu permukaan
s = konstanta Stefan-Boltzman = 5,67x10–5 erg/cm2.s.K4
Ts = suhu kulit
Ta = suhu udara
e = emisivitas (kemampuan pancaran kalor) suatu permukaan
s = konstanta Stefan-Boltzman = 5,67x10–5 erg/cm2.s.K4
Metabolisme sebagai konversi energi
Kandungan/konversi
energi berbagai macam bahan
Karbohidrat dari Tumbuhan:
Pada hewan / Tumbuhan
-
Sukrosa à 3,94 kkal/g Lemak
à 9,3 kkal/g
-
Glukosa à 3,74 kkal/g Protein à 5,6 kkal/g
-
Glikogen à 4,19 kkal/g Pada
Manusia
Tepung à 4,18 kkal/g Lemak à 9,3 kkal/g
Protein/Karbohidrat
à 4,1kkal/g
Efek Panas
n Efek Fisik
ü pemuaian
ü peningkatan
hambatan listrik
ü penurunan
konduktivitas listrik
n Efek Kimia
ü peningkatan
kecepatan reaksi
ü peningkatan
permeabilitas membran
ü peningkatan
metabolisme
n Efek Biologis à akibat
gabungan efek fisik dan kimia
ü peningkatan sel
darah putih
ü fenomena reaksi
peradangan
ü pelebaran
pembuluh darah à peningkatan
sirkulasi darah
ü peningkatan
tekanan kapiler
ü peningkatan
tekanan O2 dan CO2 dalam darah
ü penurunan pH
darah
Penggunaan Energi Kalor Dalam Pengobatan
Metode
1. Konduksi
2. Radiasi à Sumber radiasi : 1.
Electic fire
2. Inrafed
à Lampu Pijar 250W – 1000W, panjang gel 800 – 40.000 nm.
2. Inrafed
à Lampu Pijar 250W – 1000W, panjang gel 800 – 40.000 nm.
3. Elektromagnetik
à Shortwave diathermy
à Microwave diathermy
4. Gelombang Ultrasonik
Metode Konduksi
Pemindahan energi kalor
bergantung
ü Luas daerah kontak
ü Perbedaan suhu
ü Lama terjadinya kontak
ü Material konduksi kalor/panas
Bio Akustik
Bunyi
/ suara / akustik
·
Bunyi termasuk
gelombang
·
Gelombang bunyi timbul
akibat perubahan mekanik pada zat, yakni adanya getaran.
·
Gelombang bunyi dapat
merambat secara transversal atau longitudinal.
·
Besaran pokok pada
gelombang: frekuensi (f), panjang gelombang (λ), amplitudo (A),
dan kecepatan (v), dengan hubungan v = fλ
·
Bunyi butuh media untuk
perambatannya. Bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa.
·
Bunyi dapat merambat
dalam zat padat, zat cair, maupun gas.
·
Kecepatan bunyi
bergantung pada medium perambatannya dan suhu mediumnya.
Gelombang
Transversal
Pulsa
atau gelombang yang merambat yang menyebabkan bagian-bagian mediumnya bergerak
tegak lurus terhadap arah perambatannya disebut gelombang transversal.
Gelombang
Longitudinal
Pulsa atau gelombang yang merambat yang menyebabkan
bagian-bagian mediumnya bergerak sejajar dengan arah perambatannya disebut
gelombang longitudinal.
Gelombang Sinus
Kecepatan
gelombang bunyi di dalam gas
Kecepatan
gelombang bunyi dalam udara bergantung suhu
Example
Example:
Calculate the speed of sound in air at
(a) 0 oC and (b) 20 oC.
Calculate the speed of sound in air at
(a) 0 oC and (b) 20 oC.
Solution:
The constant g depends on the kind of gas. For diatomic molecules, such as O2 and N2, g has the value 1.4, and, since O2 and N2 comprise 98% of the atmosphere, that is the value for air, for air is M=29×10−3kg/mol
The constant g depends on the kind of gas. For diatomic molecules, such as O2 and N2, g has the value 1.4, and, since O2 and N2 comprise 98% of the atmosphere, that is the value for air, for air is M=29×10−3kg/mol
Gelombang Bunyi Harmonik
Klasifikasi Bunyi berdasar Frekuensi
•
Infrasonik
à
0 – 16 Hz,
ü getaran
tanah, gempa, dll
ü menyebabkan
discomfort, fatique, perubahan penglihatan
•
Sonik
à
16 Hz – 20 kHz (frekuensi pendengaran)
ü telinga
peka pada 16Hz – 4 kHz.
•
Ultrasonik
à
> 20 kHz
ü memiliki
daya tembus besar
ü dimanfaatkan
dalam diagnosis, pengobatan, penghancuran jaringan/sel
Taraf
Intensitas/nineau (dB)
Efek Doppler
Sumber Bunyi Diam
Pengamat mendekati sumber Pengamat menjahui
Sumber
Sumber Bunyi Bergerak
Sumber Mendekati Pengamat Sumber Menjahui
Pengamat
Example :
Sebuah kapal selam A berjalan dalam air pada
kecepatan 8,00 m/s, mengeluarkan
gelombang sonar berfrekuensi 1.400 Hz. Kecepatan
suara dalam air 1.533 m/s. Kapal selam B bergerak dengan kecepatan 9,00 m/s
persis dalam garis lurus dengan kapal A.
(A)
Berapa frekuensi yang terdeteksi oleh
pengamat yang mengendarai kapal selam B jika kedua kapal itu saling mendekat?
(B)
Berapa frekuensi yang dirasakan oleh
pengamat di kapal B jika kapal saling menjauhi
Biolistrik
Sub Pokok Bahasan
ü
Listrik
& Magnet yang timbul dalam tubuh manusia
ü
Penggunaan
listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia
Penemuan Biolistrik
1.
Caldani
(1856)
Kelistrikan
pada otot katak yang telah mati
2.
Luigi
Galvani
1786lai mempelajari kelistrikan pada tubuh hewan
1786 kedua kaki katak terangkat ketika diberikan aliran
listrik melalui konduktor
3.
Arons
(1892)
Merasa
ada aliran frekuensi tinggi melalui tubuhnya sendiri
4.
Van
Seynek (1899)
mengamati
terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan aliran frekuensi tinggi
5.
Schlephake
(1982)
Pengobatan
dengan menggunakan Short Wave
Rumus/
Hukum dalam Biolistrik
1.
Hukum
Ohm
Perbedaan
potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati,
berbanding terbalik dengan hambatan dari konduktor
2. Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor
dengan perbedaan tegangan dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas.
Macam-macam
Gel. Arus listrik
1. Arus bolak balik/ sinusoidal
2. Arus setengah gelombang (telah
disearahkan)
3. Arus searah dengan riple/ desir
4. Arus searah murni
5. Faradik
6. Surged faradik/sentakan faradik
7. Surged sinusoidal/ sentakan sinusoidal
8. Galvanik interuptus
9. Arus gigi gergaji
Kelistrikan Dan
Kemagnetan Dalam Tubuh
- Sistem saraf dan neuron
·
SSP
·
SSO
·
Neuron/
sel saraf
f(x): menerima, interprestasi &
menghantarkan aliran listrik
Sistem Syaraf
1.
Sistem Saraf Pusat
ü
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.
·
Saraf perifer :
Afferen : mengirim informasi ke otak / medula spinalis
Efferen : dari otak atau medula spinalis ke otot dan
kelenjar
2.
Sistem Saraf Otonom
ü
Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan
kelenjar secara tidak sadar.
- Konsentrasi ion di dalam & luar sel
Pada akson : Konsentrasi ion di dalam sel
lebih negatif daripada di luar sel
- Kelistrikan saraf
§
Kecepatan
impuls saraf bergantung pada diameter (F) serat saraf dan ada/
tidaknya mielin
·
Mielin
= isolator yang baik; kemampuan mengaliri listrik rendah
ü
Akson
tanpa mielin kec = 20-50 m/detik (F = 1 mm)
ü
Akson
dengan mielin kec = 100 m/detik (F = 10 µm)
§
Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter
besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil
·
Serat syarat ada 2 type :
1.
Bermyelin
Banyak terdpt pd manusia. suatu insulator yang baik
kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat meloncat dari satu
simpul ke simpul yang lain.
2.
Tanpa myelin
·
Akson tanpa myelin diameter 1 mm kecepetan 20 -50 m/s.
·
Akson
bermyelin diameter 1 μm
kecepatan 100 m/s.
Aktivitas
kelistrikan sel
ü
perpindahan
ion dari dalam sel ke luar sel, atau sebaliknya melalui membran sel
Pada
keadaan istirahat
ü
Ion
Na+ luar sel >> ® potensial dalam sel > negatif Þ potensial membran negatif/ istirahat (-90 mVolt) = polarisasi
Ada
rangsangan listrik terhadap membran
ü
Ion
Na+ masuk ke dalam sel ® potensial dalam sel > positif Þ potensial membran positif = depolarisasi
Proses kelistrikan syaraf.
Fenomena
“All Or None”
Jika
rangsangan kuat ® depolarisasi membran mencapai titik
tertentu (nilai ambang)® proses depolarisasi berlanjut &
irreversible ® ion Na+mengalir ke dalam sel
dengan cepat dalam jumlah banyak ® potensial membran naik dengan cepat + 40
mVolt
ß
Potensial aksi
(berlangsung
< 1 mdetik)
¯
Fenomena
“all or none”
Jika
nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan amplitudo potensial aksi akan
selalu sama, tidak peduli intensitas dari rangsangan tersebut.
4.
Perambatan potensial aksi
Membran saraf otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang ®
timbul potensial aksi
¯
merangsang daerah sekitarnya untuk mencapai nilai ambang
¯
perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi
sel membran mengalami repolarisasi (tingkat refrakter)
·
Refrakter
Absolut:
tidak ada rangsangan & unsur kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi lain
tidak ada rangsangan & unsur kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi lain
·
Refrakter
Relatif:
bila ada rangsangan yang kuat akan menghasilkan potensial aksi baru ® setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya
bila ada rangsangan yang kuat akan menghasilkan potensial aksi baru ® setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya
Kelistrikan Pada Sinapsis Dan Neuromyal Junction.
·
Sinapsis : Hubungan antara 2 buah syaraf.
·
Neuromyal Junction : Berakhirnya saraf pada sel otot.
·
Memiliki kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi
dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang lain.
·
Pada saat depolarisasi, zat kimia pada otot
bergetar/trigger à
Kontraksi otot, repolarisasi à Relaksasi otot.
5.
Kelistrikan
pada sinaps & neuromyial, junction
§
Hubungan
antara 2 saraf = sinapsis
§
Berakhirnya
saraf pada otot = neuromyal junction
§
Sinaps
& neuromyal junction mampu meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara
lompat dari satu sel ke sel berikutnya
§
Depolarisasi
® zat kimia pada otot bergetar menyebabkan kontraksi otot ®
repolarisasi sel otot ® relaksasi
6.
Kelistrikan
otot jantung
ü
Pada
saraf & otot bergaris
Rangsangan
® ion Na+ masuk ke dalam sel ®
mencapai nilai ambang ® depolarisasi
ü
Pada
otot jantung
Rangsangan
® ion Na+ masuk ke dalam sel (mudah besar) ®
repolarisasi komplit ® Na+ masuk kembali ke dalam
sel ® depolarisasi spontan mencapai nilai ambang tanpa perlu rangsang
dari luar (kec. Teratur)
ü
Otot Jantung (miokardium) berbeda dengan syaraf dan otot
bergaris.
·
Ion Na+ mudah bocor sehingga setelah repolarisasi,ion Na+
akan masuk kembali ke sel à Depolarisasi spontan.
·
(nilai ambang dan potensial aksi tanpa memerlukan
rangsangan dari luar).
·
Sel otot jantung akan mencapai nilai ambang dan potensial
aksi pada kecepatan yang teratur à Natural Rate/kecepatan dasar membran sel.
ü
Untuk menentukan natural rate dihitung dari mulai
depolarisasi spontan sampai nilai ambang setelah repolarisasi. Yang
mempengaruhi :
1. Potensial
membran istirahat.
2. Tingkat dari nilai ambang.
3. Slope dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang.
ü
Ada sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan
potensial aksi yang akan dengan cepat mendepolarisasi sel otot miokardium yang
sedang mengalami istirahat à Pace Maker / perintis jantung.
ü
Kec.
dasar jantung = waktu antara mulai depolarisasi spontan sampai mencapai nilai
ambang setelah terjadi repolarisasi. Dipengaruhi oleh perubahan :
1.
Potensial
membran istirahat
2.
Tingkat
dari nilai ambang
3.
Slap
(kelengkangan) dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang
ü
Mempengaruhi
mekanisme kontra fisiologis terhadap frek. Jantung
ü
Sekumpulan
sel utama yang secara spontan menghasilkan potensial aksi disebut pace
maker/ perintis jantung
Elektroda
•
Untuk mengukur potensial aksi dengan memindahkan transmisi
ion ke penyalur elektron
•
Bahan yang dipakai perak dan tembaga
Bahan elektroda
:
1. Dapat disterilkan
2. Tidak mengandung racun.
Biasanya Perak ( Ag
) ditutupi lapisan tipis perak Chlorida ( AgCl ).
•
Perbedaan potensial sebesar 0,80–0,34 = 0,46 V, dijumpai
apabila kedua elektroda disambungkan pada kedua tangan penderita.
Macam
Elektroda
•
1. Elektroda jarum ( Mikro elektroda )
Untuk mengukur aktivitas motor
unit tunggal.
Elektroda
Mikropipet
§
Dibuat dari gelas diameter 0.5 μm.
§
Untuk mengukur potensial biolistrik di dekat/ dalam
sebuah sel.
§
Dapat menyalurkan elektroda dalam sebuah sel.
§
Hambatannya 10 MW.
Elektroda permukaan kulit.
Terbuat dari
metal/logam yang tahan karat,misal perak,nikel atau alloy.
- Bentuk plat.
ü Untuk mengukur potensial listrik permukaan
tubuh EKG, EEG, dan EMG.
ü Dipakai tahun 1917 à
didaerah yg dipasangkan elektroda digosok dgn saline solution (air garam
fisiologi). Diganti dgn Jelly atau pasta (elektrolit).
2.
Bentuk
Suction Cup
Dipakai waktu melakukan EKG
3.
Bentuk
Floating
Type elektroda ngambang, agar
mencegah kontak langsung antara logam dengan kulit.
4.
Bentuk
Ear Clip
Suatu elektroda sebagai referensi
pada EEG dan EKG
5.
Bentuk
Batang
Suatu elektroda sebagai referensi
pada EEG dan EKG
Kelistrikan & kemagnetan yang
timbul dalam tubuh
Delapan (8) Isyarat listrik tubuh
1.
Hasil
perlakuan kimia dari tipe sel-sel +++ untuk memperoleh informasi klinik tentang
fungsi tubuh
2.
EMG
(Elektromiogram)
3.
ENG (Elektroneurogram) ®
miastenia gravis
4.
ERG (Elektroretinogram) ®
perubahan pigmen retina
5.
EOG (Elektroakulagram)
6.
EGG (Elektrogastrogram) ®
gerakan peristaltik
7.
EEG (Elektroensefalogram) ®
epilepsi
8.
EKG (Elektrokardiogram)
Penggunaan Listrik &
Magnet pada permukaan Tubuh
Jacques
A.D. Arsonval
·
1890 listrik berfrekuensi rendah ® efek pemanasan
·
1929
listrik frek. 30 MHz ® short wave diathermy
·
1950
gel mikro frek 2450 MHz ® diatermi & pemakaian radar
Arus
listrik berdasarkan efek yang ditimbulkan:
1.
Listrik
berfrekuensi rendah (20 – 500.000 Hz)
ü
merangsang
saraf & otot sehingga terjadi kontraksi otot – stimulator dengan multivibrator
-astable multivibrator
§ pengulangan
pemakaian dan pemilihan bentuk gelombang perlu diperhatikan
ü untuk
pemakaian singkat & merangsang saraf otot ®
arus faradik
ü untuk
pemakaian lama & merangsang otot yang telah kehilangan persyarafan
® arus listrik
interuptus atau arus DC yang
dimodifikasi
Arus AC dengan
frekuensi 50 Hz, mampu :
1.
Merangsang
saraf sensoris
2.
Merangsang
saraf motoris
3.
Berefek kontraksi otot
Diklinik ®
Arus DC
- Listrik berfrekuensi tinggi (> 500.000 Hz)
§ Belum
merangsang saraf motoris & sensoris
§ Sifat
: memanaskan
ü Short
wave diathermy (diatermi gel. Pendek) untuk memperoleh
gel. Elektromognetis agar masuk ke dalam tubuh dengan 2 metode: capasitance
(kondensor) & inductance (induksi= kabel)
§ Metode
kondensor
Prinsip
: elektroda diletakkan pada masing-masing sisi yang akan diobati &
dipisahkan dari kulit dengan bahan isolator
§ Metode
isolasi/ kabel
kabel dililitkan pada daerah yang akan diobati
Short
wave diathermy
Efek diatermi gel. Pendek (Short wave diathermy) :
Efek diatermi gel. Pendek (Short wave diathermy) :
1. Menghasilkan
panas & peningkatan efek fisiologi
ü Meningkatkan
metobolisme
ü Meningkatkan
darah
ü Menurunkan
eksitasi saraf
ü Menurunkan
relaksasi otot, meningkatkan usaha otot
ü Menurunkan
tekanan darah karena vasodilatasi
ü Meningkatkan
aktivitas kel. Keringat
2. Mempunyai
efek pengobatan
ü Terhadap
daerah peradangan ® oksigenasi meningkat
ü Efek terhadap infeksi bakteri ®
leukosit & antibodi meningkat
ü Kehilangan
nyeri ®
panas disebabkan saraf sensoris sedatif
ü Terhadap
daerah yang patah ® meningkatkan absorpsi
& aliran darah
ü Meningkatkan
aktivitas kel. Keringat
Micro
wave diathermy
Micro
wave diathermy (diatermi gel. Mikro)
·
panjang gelombang (l
)antara inframerah & short wave
·
Gel. Mikro : 1 cm <l< 1 m
·
Efek :
1. Fisiologis
Menimbulkan
panas pada jaringan yang banyak mengandung air; otot > banyak menyerap gel.
Mikro daripada jaringan lemak
2. Pengobatan
Pada
penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) & peradangan; nyeri &
spasme otot, rematik
·
Bahaya & kontra indikasi
1. Penderita
gangguan sirkulasi ® meningkat perdarahan,
trombosis & flebitis
2. TBC
& tumor ganas
Perbedaan
micro wave dengan short wave
1.
Penetrasi gel. Mikro lebih dalam ;
tp tidak dapat melewati jaringan yang padat seperti yang dapat dilakukan oleh
gel. Pendek.
2.
Gel. Mikro kurang berhasil
mengobati struktur yang dalam dibanding dengan diatermi gel. Pendek.
Electrocauter
& Electrosurgery
ü Listrik
frek tinggi ® mengontrol perdarahan
saat pembedahan
ü Electrocauter
(Cauterisasi = pembakaran)
suatu pembakaran mengggunakan frek listrik 2 MHz, tegangan £15 kV
® menghentikan perdarahan pd luka menganga menggunakan gulungan kawat panas pd pemb.darah tanpa anestesi
suatu pembakaran mengggunakan frek listrik 2 MHz, tegangan £15 kV
® menghentikan perdarahan pd luka menganga menggunakan gulungan kawat panas pd pemb.darah tanpa anestesi
ü Electrosurgery
®memotong jaringan; dilakukan dg gerakan cepat 5-10 cm/detik untuk mengurangi destruksi jaringan sekitar
(cth:operasi otak, limpa, vesica felea, prostat, dan serviks)
®memotong jaringan; dilakukan dg gerakan cepat 5-10 cm/detik untuk mengurangi destruksi jaringan sekitar
(cth:operasi otak, limpa, vesica felea, prostat, dan serviks)
Defibrillator
ü SA
Node di puncak atrium kanan dekat Vena cava superior ®
pace maker® scr
sinkron memompa darah ke sirkulasi paru-paru & ke sirkulasi darah sistemik;
kehilangan sinkronisasi Þ FIBRILASI
ü Fibrilasi
atrium: f(x) ventrikel normal ® ritme jantung
iregular
ü Fibrilasi
ventrikel: tdk mampu memompa darah; jika tdk dilakukan koreksi dlm bbrp menit®
kematian
Penanganan
fibrilasi:
ü massage
jantung (metode mekanik)
ü syok
listrik pd daerah jantung
·
countershock ®
sinkronisasi irama jantung
·
defibrilasi ®
jika tdk berespons thd countershock Þ
defibrillator
Biomekanika
Penggunaan
Fisika di Kesehatan
1.
Faal Fisika : untuk menentukan fungsi
tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.
2.
Pengetahuan tentang benda yang digunakan
dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, dll.
Pengukuran
1. Membandingkan
kuantitas
2. Besaran
pokok dan turunan dan SATUAN
Proses
pengukuran.
1.
Pengukuran berulang : nilai pernafasan
rata-rata
2.
Pengukuran sekali : Potensial aksi pd
sel saraf
Faal
positif dan negatif
·
Faal Positif
Error
yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal tidak
·
Faal negatif
·
Error yang terjadi dimana penderita
dinyatakan tidak sakit padahal menderita suatu penyakit
Untuk
menghindari :
1. Dalam
pengambilan pengukuran
2. Pengulangan
pengukuran
3. Penggunaan
alat yang dapat dipercaya
4. Kalibrasi terhadap alat.
Skema
dasar Pengukuran
Proses Pengukuran Ketelitian
dan kebenaran
Data-data lain
Faal
positif atau negatif
Hukum
Dasar
1. Hukum
I Newton (Hk Kelembaman )
Dipakai untuk mengukur suatu
pengamatan
2. Hukum
II Newton ( )
3. Hukum
III Newton ( aksi reaksi )
Gaya
pada dan didalam tubuh
1.
Gaya à penyebab gerak
2.
Gaya pada tubuh è
dapat diketahui, contoh menabrak meja.
3.
Gaya dalam tubuh è
tdk diketahui, contoh Gaya otot.
Dasar asal mula gaya adalah gaya gravitasi,
tarik-menarik antara 2 benda, misalkan berat badan, ex terjadinya varises.
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya
pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya
pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Gaya pd tubuh keadaan statis
ü Statis
: Tubuh dlm keadaan setimbang statis,
ü Setimbang
statis jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol.
Sistem tulang dan otot
berfungsi sebagai pengumpil.
Ada 3 kelas sistem
pengumpil :
a. Klas pertama Titik tumpuan terletak diantara gaya
berat dan otot
Keuntungan
mekanik
·
Keuntungan
Mekanik: Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat
Keuntungan Mekanik =
Keseimbangan
- Keseimbangan stabil
1.
Pusat
gravitasinya naik jika diberi gaya.
2.
Muncul
gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke keadaan semula.
3.
Tenaga
potensial bertambah jika diberi gaya
- Keseimbangan Labil
1.
Pusat
gravitasinya turun jika diberi gaya.
2.
Posisi
benda akan mengalami perubahan.
3.
Tenaga
potensial berkurang jika diberi gaya
- Keseimbangan Normal
1.
Pusat
gravitasinya tidak berubah jika diberi gaya.
2.
Tenaga
potensial bertambah
Fluida (Zat Alir)
Fluida
(Zat Alir)
1. Fluida
Zat Cair
·
Molekul terikat secara longgar tapi berdekatan
·
Tekanan yang terjadi karena gaya
gravitasi
·
Tekanan terjadi tegak lurus bidang
2. Fluida
Gas
·
Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan
·
Tekanan akibat tumbukan antar molekul
·
Tekanan terjadi tidak tegak lurus bidang
Hidrodinamika
ü Ilmu
yang mempelajari tentang dinamika (gerak) fluida
Pendekatannya dengan asumsi:
·
Tanpa gesekan internal (tidak viskos)
·
Aliran stasioner/laminar (arah dan besar
kecepatan konstan)
·
Aliran steady
·
Tidak termampatkan (incompressible)
Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh Darah
Hukum Poiseuille :
“Cairan yang mengalir melalui suatu pipa kecepatannya berbanding lurus dengan penurunan tekanan dan pangkat empat jari-jari ”
“Cairan yang mengalir melalui suatu pipa kecepatannya berbanding lurus dengan penurunan tekanan dan pangkat empat jari-jari ”
Fungsinya: Untuk menjelaskan
mengapa penderita usia lanjut mengalami pingsan
Mengapa daerah ujung suhunya dingin.
Mengapa daerah ujung suhunya dingin.
Teorema
Bernoulli
Usaha pada fluida : Weks= F1Dx1
– F2 Dx2
= p1A1 Dx1 – p2 A2 Dx2
= p1A1 Dx1 – p2 A2 Dx2
DU
= U2 – U1 = (½ Dmv22
+ Dmgz2
) - (½ Dmv12 + Dmgz1
)
= [(½ rv22 + rgz2) - (½ rv12 + rgz1 )]A1Dx1
p1-p2 = (½ rv22 + rgz2) - (½ rv12 + rgz1 )
= [(½ rv22 + rgz2) - (½ rv12 + rgz1 )]A1Dx1
p1-p2 = (½ rv22 + rgz2) - (½ rv12 + rgz1 )
½ rv2 + rgz
+ p = konstan Teorema
Bernoulli
Hasil Rumus Poiseuille
Hambatan terhadap debit
zat cair
l Efek panjang Pembuluh Terhadap debit
Makin panjang
pembuluh, diameter sama, zat cair akan mendapat hambatan semakin besar, maka
debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh yang pendek.
·
Efek diameter pembuluh
Kecepatan aliran zat cair makin
cepat pada diameter yang pembuluhnya makin besar
·
Efek Kekentalan
Semakin kental zat cair semakin
besar hambatan terhadap dinding pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi
sel darah merahnya.
Note
:
§ Pada
darah normal kekentalan 3,5 kekentalan air.
§ Kekentalan
1 ½ kali diatas normal kekentalan 2 kali air.
§ Kekentalan
70 kali di atas normal kekentalan 20 kali air
·
Efek tekanan terhadap debit
Aliran air mengalir dari tekanan
tinggi ke rendah.
Aliran air sebanding dengan
perbedaan tekanan
Bunyi Jantung
Stetoskop è vibrasi jantung
dan pembuluh darah besar Karena aliran laminer dan turbulensi.
Hubungan EKG, bunyi jantung, ventrikel kiri dan
tekanan aorta
Tekanan
Darah
ü Jumlah
darah orang dewasa 4,5 liter
ü Dlm
1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit beredar satu siklus
dalam tubuh.
ü Dlam
sirkulasi darah
80 % sirkulasi sistemik
20 % sirkulasi paru-paru
Tekanan Darah Sistemik Tekanan Arteri
Paru-paru
Tekanan
rata-rata :
Menentukan
banyaknya darah yang mengalir tiap satuan waktu
Membran Kenyal
Terdapat pada Pembuluh darah, lambung, usus, alveoli
dll.
Bentuknya : Silinder
Bola
(gelembung)
Alat Ukur Tekanan Zat Cair
1. Tonometer
Untuk
mengukur tekanan intra okuler èpenderita
glaukoma
Harga
normal tekanan intraokuler 12 – 23 mm Hg
2. Sistometer
Untuk
mengukur tekanan kandung kencing.
Terdiri
dari pipa kapiler yg mengandung skala cm H2O, terhubung ke jarum
melalui pipa karet.
Perbandingan
:
Orang
dewasa 30 cm H2O pada penderita prostat hipertropi mencapai 100 cm H2O
baru terjadi pengeluaran kencing.
Mekanisme Paru-Paru
1.
Terdapat pleura
viseralis yang menjadi satu dgn jaringan
2.
Paru-paru, diluarnya
terdapat pleura parietalis.
3.
Ruang pleura viseralis dan pleura parietalis
adl ruang intrapleural
Hukum yang berlaku dalam Pernafasan
1. Hukum
Dalton tentang Tekanan Parsial
Tekanan
total campuran gas adalah penjumlahan tekanan masing-masing gas penyusunnya.
Contoh:
Jika
udara bertekanan 760 mmHg terdiri 20% O2 dan 80% N2
maka tekanan O2 = 0,2 x 760 mmHg = 152 mmHg dan tekanan N2
= 608 mmHg
Tekanan
Parsial O2 dan CO2
Tekanan
parsial paru-2 pH2O = 47 mmHg
|
%O2
|
pO2
(mmHg)
|
% CO2
|
pCO2
|
Udara
Inspirasi
|
20,9
|
150
|
0,04
|
0,3
|
Alveoli
paru-paru
|
14,0
|
100
|
5,6
|
40
|
Udara
Ekspirasi
|
16,3
|
116
|
4,5
|
32
|
Keadaan
functional residual capasity (FRC)
à keadaan
ekspirasi akhir paru-paru selalu dengan 30% udara
Komponen udara
Inspirasi
: 80 % N2, 19 % O2 dan 0,04 % CO2
Ekspirasi
; 80 % N2, 16 % O2 dan 4 % CO2
Udara
yang dihirup sebanyak 10 kg, absorbsi udara lewat paru-paru 0,5 kg
2. Hukum
Boyle
(PV = konstan)
3. Hukum
Laplace
Tekanan pada
gelembung alveoli berbanding terbalik dengan radius (r) dan berbanding
lurus dengan tegangan permukaan (g)
Pengaruh
ketinggian terhadap tekanan barometrik
ü Efek
tekanan barometrik terhadap oksigen
ü Efek
tekanan barometrik terhadap udara
ü Efek
tekanan barometrik terhadap kesehatan
Alat Ukur Volume
Paru-paru
§ Spirometer
§ Peak
Flow Rate
Gelombang Elektromagnetik Cahaya
dan Optika
Gelombang Elektromagnetik
·
Terdiri
atas gelombang listrik dan gelombang magnetik yang arah getarnya saling tegak
lurus.
·
Merupakan
gelombang transversal (arah getar tegak lurus arah rambatnya)
·
Kecepatan
gel em dalam hampa c = 3x108 m/s
·
Intensitas
gel em
Sifat Cahaya
1.
Cahaya
termasuk gelombang elektromagnetik
2.
Kecepatan cahaya dalam hampa c = 3x108
m/s
3.
Kecepatan
dan panjang gelombang cahaya dalam medium bergantung pada indeks bias medium
tsb
4.
Frekuensi
gelombang cahaya tidak bergantung pada medium.
5.
Cahaya
terdiri atas paket-paket energi yang disebut foton.
6.
Energi
per foton cahaya E = hf = hc/l. Dengan
h = 6,626 x 10–34J.s., f = frekuensi dan l = panjang gelombang.
7.
Cahaya
dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), diuraikan (dispersi),
dipolarisasikan, dilenturkan (difraksi), interferensi
Sumber Cahaya
1.
Cahaya
Alami à sifat: berkas menyebar
·
dari
cahaya bintang/ matahari (polikromatik: spektrum cahaya dari inframerah, cahaya
tampak, sd ultra ungu)
·
dari
api (polikromatik)
·
dari
gas/ logam (polikromatik, monokromatik)
·
dari
batuan/fosfor
2.
Cahaya
buatan
·
Lampu
(neon, TL, Led, dsb)àberkas menyebar
·
Laser
(light amplification of stimulated emission radiation) à
sifat laser: monokromatik berkas terfokus, daya tinggi
Macam – macam Laser
1.
Laser
dioda (p-n
junction laser).
2.
Laser
gas
§
laser
argon (l = 515 nm, daya 1–15 W)
§
laser
He-Ne (l = 633 nm, merah, daya 5–100 mW)
§
laser CO2 (50–500 W) à memotong baja
3.
Laser
zat padat
§
laser
rubby
((l = 693 nm, merah)
§
laser NdYAG (neodymium in ytrium aluminium
garnet)à daya 2W, (l = 1.064 nm, ultraviolet)
Kegunaan Laser dalam kedokteran
·
Fotokoagulasi
darah dan pemblokiran pembuluh darah vena
·
Sebagai
pisau khitan
·
Pembuatan
bayangan 3 dimesi (holografi)
·
Pengobatan
kanker dll.
Penggunaan Cahaya
dalam Kedokteran
1.
Transilluminasi
à transmisi cahaya ke dalam
jaringan tubuh untuk mengetahui gejala hidrosefalus atau kelainan dlm tubuh
2.
Endoskop
à alat untuk mengetahui ruang
dalam tubuh.
3.
Sistoskop
à serupa endoskop untuk melihat
struktur dalam kandung kencing.
4.
Protoskop
à serupa dengan endoskop untuk
melihat struktur rektum (dubur)
5.
Bronkhoskop
à untuk melihat bronkhus
paru-paru.
Fotometri
ü
Fotometri
= ilmu tentang pengukuran kuantitas cahaya
ü
Kuantitas
cahaya diukur berdasarkan
·
kuat
cahya (I) satuan candela (Cd), lilin
·
arus/fluks
cahaya (F) satuan lumen (lm)
·
kuat penerangan (E=F/A) satuan lumen/m2.
·
terang
cahaya (e = I/A) satuan lilin/cm2.
Pengukur Kuantitas Cahaya
Pengukur
kuat cahaya
·
Fotometer
sederhana
·
Fotometer
Lummer dan Brodhun
Pengukur
kuat penerangan bidang
•
Luxmeter
à mengukur waktu pencahayaan (exposure) yang
berbanding terbalik dengan kuat penerangan bidang
Reflection
Refraction
Index of Refraction
Convex Mirrors
The Eye
Conditions of the Eye
1.
Farsightedness
(or hyperopia)
Farsigntedness (hyperopia) is corrected
with a converging lens
2.
Nearsightedness
(or myopia)
Nearsightedness is corrected with a
diverging lens
The
Compound Microscope
0 komentar:
Posting Komentar