THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 12 November 2012

Fisika all Materi


Suhu Kalor Termodinamika
1.    Suhu
ü  Parameter Keseimbangan termal benda
ü  Derajat panas dingin
ü  Pengukuran via perub sifat fisis
ü  Alat ukur termometer

Skala Termometer
No
Nisbi (Tidak Mutlak)
Skala Mutlak
1
Celcius   (0C)
Kelvin (K)
2
Reamur (0Re)

3
Farenheit (0F)

4
Rankin (0R)



Hubungan

Dasar Celcius                                                                             Skala lainnya ditentukan dengan :
X0 = 0oC  Es mencair   X100 = 100oC  Air mendidih





Contoh :
Pada suhu berapa termometer celcius menunjukkan angka yang sama dengan
termometer fahrenheit?
Jawab :                 
                    à               à    
Soal :
1.      Jika suhu saat es mencair dan air mendidih ditunjukkan oleh termometer A pada –40oA dan 160oA, berapa suhu 35oC dalam oA?
2.      Jika suhu suatu ruang diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan lima kali yang ditunjukkan oleh termometer Celcius. Berapa angka yang ditunjukkan oleh termometer Reamur pada suhu itu?
 Gas Ideal
Hukum Boyle :     pV = Konstan      (jika suhu tetap)
Termometer gas                H & He









pV = nRT
 

 




78 x  
 

 
 





R = 8, 3144  
K =  Konstanta Boltzmann


Macam Termometer
Termometer à alat pengukur suhu (temperatur)
Macam Termometer :
1.      Termometer Pemuaian à alkohol, air raksa
2.      Termometer Hambatan / Ressistensi
3.      Termokopel
4.      Pyrometer Optik
5.      Termometer gas volume konstan
Hambatan Jenis vs suhu
 =  
 


Bahan
Hambatan Jenis


Koefisien Suhu
0C)-1)
Perak (Ag)
1,59 x 10 -8
0,0061
Tembaga (Cu)
1,68 x 10 -8
0.0068
Emas (Au)
2,24 x 10 -8
0,0034
Aluminium (Al)
2,65 x 10 -8
0,00429
Tungsen
5,6 x 10-8
0,0045
Besi
9,71 x 10-8
0.00651
Platina
19,6 x 10-8
0,003927
Air Raksa (Hg)
98 x 10-8
0,0009
Nikrom (ni,Fe,Cr)
100 x 10-8
0,0004
Karbon
(3 - 60) x 10-5
-0,0005
Silikon
(1 - 500) x 10-3
-0,07
Kaca
109 - 1012

Karet Padatan
1013- 1015







Hukum Termodinamika
Hukum Pertama Termodinamika
Suatu proses penambahan kalor dan usaha yang dilakukan sedangkan perubahan energi suatu zat tidak bergantung pada lintasan.
U = Q  - W

 
                                                             Ket :   U =  energi dalam
                                                                        Q = kalor
                                                                        W= usaha
Hk 1 Termodinamika

                                          
                             
              
Kasus :
ü   Jika sistem membentuk siklus                           
 [transformasi siklis]

ü   Jika transformasi adiabatis                        

ü   Jika tak ada usaha dilakukan sistem              
[transformasi isokoris]






Heat (kalor)
Kalor (Q)
1.     Konsep Makroskopis/Konsep Statistik
2.     Rerata usaha luar (pertukaran energi antara sistem dan sekeliling karena pertukaran energi individual yg terjadi sbg hasil tumbukan Antara molekul2 sistem dengan molekul2 sekelilingnya)
3.     Salah satu energi
4.     Satuan : kalori
5.     + : Usaha luar netto yang dilakukan pada sistem
- : Usaha luar netto yang dilakukan oleh sistem
Kapasitas Kalor / panas
n   Kapasitas Kalor àKalor yang diserap oleh satu mole                  
bahan untuk menghasilkan satu derajat       
n   Kapasitas panas pada tekanan konstan                              
n   Kapasitas panas pada volume konstan                 
Hubungan                 Gas ideal mengalami transformasi adiabatis                               berlaku                                   

Kasus 1     Tekanan Konstan

Usaha yang di lakukan sistem           

Karena       
           maka          


Hukum Termodinamika 1 menjadi            


Kasus  2     Suhu konstan


                               T Konstan   à
                                                                                   

Kasus 3            à        Volume Konstan
V konstan         à                           à        
Kalor berbanding lurus dengan perubahan suhu, jumlah zat, dan kapasitas kalor volume tetap CV
Hukum Kedua Termodinamika
Sadi Carnot (1796 – 1832)
Dalam mesin kalor terjadi proses yang mana energi kalor diambil oleh sejumlah energi mekanik tetapi selang waktu tertentu jumlah kalor yang masuk mesin sama dengan yang hilang

Lord Kelvin (1853)      Batasan Hk 2 Termodinamika
Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus,              
menerima kalor dari suatu reservoir dan
mengubah kalor itu seluruhnya menjadi usaha


Hukum Ketiga Termodinamika
Tekait dengan ENTROPI sistem
Ukuran penyimpangan/KETIDAKTERATURAN suatu sistem

Entropi  
Penggambaran alam dalam mencapai kesetimbangan statistik/ keteraturan sistem
                             k = konstanta Boltzmann
                                               
 = probabilitas
Hubungan Entropi dengan Kalor
Contoh: Hitung perubahan entropi satu mole es untuk melebur pada 0oC , jika selama proses es menyerap 1435 kalori/mol
Jawab :  
Hukum Ke Nol Termodinamika
Dalam keadaan adiabatik, suatu gas ideal dalam ruangan terisolasi/tertutup, pemuaian sangat lambat, tidak ada kalor yang diterima maupun yang dilepas
Transfer Kalor/Panas
Cara Transfer kalor
  1. Konduksi  à dengan kontak langsung
  2. Konveksi  à melalui media fluida (gas/cairan)
  3. Radiasi            à tanpa harus ada medium
  4. Evaporasi à dari fase cair ke gas
Konduksi                              Konveksi                                         Radiasi
                                                                                                                                      
                                                            Evaporasi
)

Ket :    
v = kecepatan udara (medium perambatan)
T
s = suhu kulit
T
a = suhu udara
e
= emisivitas (kemampuan pancaran kalor) suatu permukaan
s = konstanta Stefan-Boltzman = 5,67x10–5 erg/cm2.s.K4

Metabolisme sebagai konversi energi
Kandungan/konversi energi berbagai macam bahan
Karbohidrat dari Tumbuhan:                                                  Pada hewan / Tumbuhan               
-          Sukrosa            à  3,94 kkal/g                                                Lemak             à 9,3 kkal/g
-          Glukosa           à  3,74 kkal/g                                                Protein  à 5,6 kkal/g
-          Glikogen          à  4,19 kkal/g                                                Pada Manusia
Tepung            à  4,18 kkal/g                                     Lemak                               à 9,3 kkal/g       
                                                                                    Protein/Karbohidrat à 4,1kkal/g      
Efek Panas
n  Efek Fisik
ü  pemuaian
ü  peningkatan hambatan listrik
ü  penurunan konduktivitas listrik
n  Efek Kimia
ü  peningkatan kecepatan reaksi
ü  peningkatan permeabilitas membran
ü  peningkatan metabolisme
n  Efek Biologis à akibat gabungan efek fisik dan kimia
ü  peningkatan sel darah putih
ü  fenomena reaksi peradangan
ü  pelebaran pembuluh darah à peningkatan sirkulasi darah
ü  peningkatan tekanan kapiler
ü  peningkatan tekanan O2 dan CO2 dalam darah
ü  penurunan pH darah
Penggunaan Energi Kalor Dalam Pengobatan
Metode
1.      Konduksi
2.      Radiasi           à        Sumber radiasi  :  1. Electic fire
                                                                    2. Inrafed
                       
à        Lampu Pijar 250W – 1000W, panjang gel 800 – 40.000 nm.
3.      Elektromagnetik
                        à Shortwave diathermy
                        à Microwave diathermy
4.      Gelombang Ultrasonik
Metode Konduksi
      Pemindahan energi kalor bergantung
ü  Luas daerah kontak
ü  Perbedaan suhu
ü  Lama terjadinya kontak
ü  Material konduksi kalor/panas

Bio Akustik
Bunyi / suara / akustik
·         Bunyi termasuk gelombang
·         Gelombang bunyi timbul akibat perubahan mekanik pada zat, yakni adanya getaran.
·         Gelombang bunyi dapat merambat secara transversal atau longitudinal.
·         Besaran pokok pada gelombang: frekuensi (f), panjang gelombang (λ), amplitudo (A), dan kecepatan (v), dengan hubungan v = fλ
·         Bunyi butuh media untuk perambatannya. Bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa.
·         Bunyi dapat merambat dalam zat padat, zat cair, maupun gas.
·         Kecepatan bunyi bergantung pada medium perambatannya dan suhu mediumnya.
Gelombang Transversal
Pulsa atau gelombang yang merambat yang menyebabkan bagian-bagian mediumnya bergerak tegak lurus terhadap arah perambatannya disebut gelombang transversal.
Gelombang Longitudinal
Pulsa atau gelombang yang merambat yang menyebabkan bagian-bagian mediumnya bergerak sejajar dengan arah perambatannya disebut gelombang longitudinal.
Gelombang Sinus

 
Kecepatan gelombang bunyi di dalam gas


 


Kecepatan gelombang bunyi dalam udara bergantung suhu


 


Example
Example:
Calculate the speed of sound in air at
(a) 0 oC and (b) 20 oC.
Solution:
The constant
g depends on the kind of gas. For diatomic molecules, such as O2 and N2, g has the value 1.4, and, since O2 and N2 comprise 98% of the atmosphere, that is the value for air, for air is M=29×10−3kg/mol
Gelombang Bunyi Harmonik
Klasifikasi Bunyi berdasar Frekuensi
         Infrasonik à 0 – 16 Hz,
ü  getaran tanah, gempa, dll
ü  menyebabkan discomfort, fatique, perubahan penglihatan
         Sonik à 16 Hz – 20 kHz (frekuensi pendengaran)
ü  telinga peka pada 16Hz – 4 kHz.
         Ultrasonik à > 20 kHz
ü  memiliki daya tembus besar
ü  dimanfaatkan dalam diagnosis, pengobatan, penghancuran jaringan/sel
Taraf Intensitas/nineau (dB)
Efek Doppler
Sumber Bunyi Diam
Pengamat mendekati sumber                                                  Pengamat menjahui Sumber
             
Sumber Bunyi Bergerak
Sumber Mendekati Pengamat                                                             Sumber Menjahui Pengamat
             

Example :
Sebuah kapal selam A berjalan dalam air pada kecepatan 8,00 m/s, mengeluarkan
gelombang sonar berfrekuensi 1.400 Hz. Kecepatan suara dalam air 1.533 m/s. Kapal selam B bergerak dengan kecepatan 9,00 m/s persis dalam garis lurus dengan kapal A.
(A) Berapa frekuensi yang terdeteksi oleh pengamat yang mengendarai kapal selam B jika kedua kapal itu saling mendekat?
(B)  Berapa frekuensi yang dirasakan oleh pengamat di kapal B jika kapal saling menjauhi

Biolistrik
Sub Pokok Bahasan
ü  Listrik & Magnet yang timbul dalam tubuh manusia
ü  Penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia
Penemuan Biolistrik
1.      Caldani (1856)
Kelistrikan pada otot katak yang telah mati
2.      Luigi Galvani
1786lai mempelajari kelistrikan pada tubuh hewan
1786  kedua kaki katak terangkat ketika diberikan aliran listrik melalui konduktor
3.      Arons (1892)
Merasa ada aliran frekuensi tinggi melalui tubuhnya sendiri
4.      Van Seynek (1899)
mengamati terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan aliran frekuensi tinggi
5.      Schlephake (1982)
Pengobatan dengan menggunakan Short Wave
Rumus/ Hukum dalam Biolistrik
1.      Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, berbanding terbalik dengan hambatan dari konduktor
  
                                                            
2.      Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas.
 



Macam-macam Gel. Arus listrik
1.      Arus bolak balik/ sinusoidal
2.      Arus setengah gelombang (telah disearahkan)
3.      Arus searah dengan riple/ desir
4.      Arus searah murni
5.      Faradik
6.      Surged faradik/sentakan faradik
7.      Surged sinusoidal/ sentakan sinusoidal
8.      Galvanik interuptus
9.      Arus gigi gergaji

Kelistrikan Dan Kemagnetan Dalam Tubuh
  1. Sistem saraf dan neuron
·         SSP
·         SSO
·         Neuron/ sel saraf
f(x): menerima, interprestasi & menghantarkan aliran listrik
Sistem Syaraf
1.      Sistem Saraf Pusat
ü  Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.
·         Saraf perifer :
Afferen : mengirim informasi ke otak / medula  spinalis
Efferen : dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar
2.      Sistem Saraf Otonom
ü  Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan kelenjar secara tidak sadar.
  1. Konsentrasi ion di dalam & luar sel
Pada akson : Konsentrasi ion di dalam sel lebih negatif daripada di luar sel

  1. Kelistrikan saraf
§  Kecepatan impuls saraf  bergantung pada diameter (F) serat saraf  dan ada/ tidaknya mielin
·         Mielin = isolator yang baik; kemampuan mengaliri listrik rendah
ü  Akson tanpa mielin kec = 20-50 m/detik (F = 1 mm)
ü  Akson dengan mielin kec = 100 m/detik (F = 10 µm)
§  Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil
·         Serat syarat ada 2 type :
1.      Bermyelin
Banyak terdpt pd manusia. suatu insulator yang baik kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain.
2.      Tanpa myelin
·         Akson tanpa myelin diameter 1 mm kecepetan  20 -50 m/s.
·         Akson bermyelin diameter 1 μm kecepatan 100 m/s.
Aktivitas kelistrikan sel
ü  perpindahan ion dari dalam sel ke luar sel, atau sebaliknya melalui membran sel            
Pada keadaan istirahat
ü  Ion Na+ luar sel >> ® potensial dalam sel > negatif Þ potensial membran negatif/ istirahat (-90 mVolt) = polarisasi
Ada rangsangan listrik terhadap membran
ü  Ion Na+ masuk ke dalam sel ® potensial dalam sel > positif Þ potensial membran positif = depolarisasi


Proses kelistrikan syaraf.


Fenomena “All Or None”      
Jika rangsangan kuat ® depolarisasi membran mencapai titik tertentu (nilai ambang)® proses depolarisasi berlanjut & irreversible ® ion Na+mengalir ke dalam sel dengan cepat dalam jumlah banyak ® potensial membran naik dengan cepat + 40 mVolt
                                                            ß
                                                      Potensial aksi
                                                 (berlangsung < 1 mdetik)
                                                             ¯
                                                 Fenomena “all or none”
Jika nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan amplitudo potensial aksi akan selalu sama, tidak peduli intensitas dari rangsangan tersebut.

4.       Perambatan potensial aksi

Membran saraf otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang ® timbul potensial aksi
¯
merangsang daerah sekitarnya untuk mencapai nilai ambang
¯
perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi

sel membran mengalami repolarisasi  (tingkat refrakter)

·         Refrakter Absolut:
tidak ada rangsangan & unsur kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi lain 
·         Refrakter Relatif:
bila ada rangsangan yang kuat akan menghasilkan potensial aksi baru
® setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya
Kelistrikan Pada Sinapsis Dan Neuromyal Junction.
·         Sinapsis : Hubungan antara 2 buah syaraf.
·         Neuromyal Junction : Berakhirnya saraf pada sel otot.
·         Memiliki kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang lain.
·         Pada saat depolarisasi, zat kimia pada otot bergetar/trigger à Kontraksi otot, repolarisasi à Relaksasi otot.

5.      Kelistrikan pada sinaps & neuromyial, junction
§  Hubungan antara 2 saraf = sinapsis
§  Berakhirnya saraf pada otot = neuromyal junction
§  Sinaps & neuromyal junction mampu meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel berikutnya
§  Depolarisasi ® zat kimia pada otot bergetar menyebabkan kontraksi otot ® repolarisasi sel otot ® relaksasi

6.      Kelistrikan otot jantung
ü  Pada saraf & otot bergaris
Rangsangan ® ion Na+ masuk ke dalam sel ® mencapai nilai ambang ® depolarisasi
ü  Pada otot jantung
Rangsangan ® ion Na+ masuk ke dalam sel (mudah besar) ® repolarisasi komplit ® Na+ masuk kembali ke dalam sel ® depolarisasi spontan mencapai nilai ambang tanpa perlu rangsang dari luar (kec. Teratur)
ü  Otot Jantung (miokardium) berbeda dengan syaraf dan otot bergaris.
·         Ion Na+ mudah bocor sehingga setelah repolarisasi,ion Na+ akan masuk kembali ke sel à Depolarisasi spontan.
·         (nilai ambang dan potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar).
·          Sel otot jantung akan mencapai nilai ambang dan potensial aksi pada kecepatan yang teratur à Natural Rate/kecepatan dasar membran sel.
ü  Untuk menentukan natural rate dihitung dari mulai depolarisasi spontan sampai nilai ambang setelah repolarisasi. Yang mempengaruhi :
1.  Potensial membran istirahat.
2. Tingkat dari nilai ambang.
3. Slope dari depolarisasi spontan terhadap nilai  ambang.
ü  Ada sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan potensial aksi yang akan dengan cepat mendepolarisasi sel otot miokardium yang sedang mengalami istirahat à Pace Maker / perintis jantung.
ü  Kec. dasar jantung = waktu antara mulai depolarisasi spontan sampai mencapai nilai ambang setelah terjadi repolarisasi. Dipengaruhi oleh perubahan :
1.      Potensial membran istirahat
2.      Tingkat dari nilai ambang
3.      Slap (kelengkangan) dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang
ü  Mempengaruhi mekanisme kontra fisiologis terhadap frek. Jantung
ü  Sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan potensial aksi disebut pace maker/ perintis jantung

Elektroda

       Untuk mengukur potensial aksi dengan memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron
       Bahan yang dipakai perak dan tembaga
Bahan elektroda :  
1. Dapat disterilkan
2. Tidak mengandung racun.
Biasanya Perak ( Ag ) ditutupi lapisan tipis perak Chlorida ( AgCl ).
       Perbedaan potensial sebesar 0,80–0,34 = 0,46 V, dijumpai apabila kedua elektroda disambungkan pada kedua tangan penderita.

Macam Elektroda
       1. Elektroda jarum ( Mikro elektroda )
         Untuk mengukur aktivitas motor unit  tunggal.
              Elektroda Mikropipet
§ Dibuat dari gelas diameter 0.5 μm.
§ Untuk mengukur potensial biolistrik di dekat/ dalam sebuah sel.
§ Dapat menyalurkan elektroda dalam sebuah sel.
§ Hambatannya 10 MW.
Elektroda permukaan kulit.
Terbuat dari metal/logam yang tahan karat,misal perak,nikel atau alloy.
  1. Bentuk plat.
ü  Untuk mengukur potensial listrik permukaan tubuh EKG, EEG, dan EMG.
ü  Dipakai tahun 1917 à didaerah yg dipasangkan elektroda digosok dgn saline solution (air garam fisiologi). Diganti dgn Jelly atau pasta (elektrolit).
                    
2.      Bentuk Suction Cup
Dipakai waktu melakukan EKG
3.      Bentuk Floating
Type elektroda ngambang, agar mencegah kontak langsung antara logam dengan kulit.
4.      Bentuk Ear Clip
Suatu elektroda sebagai referensi pada EEG dan EKG
5.      Bentuk Batang
Suatu elektroda sebagai referensi pada EEG dan EKG

Kelistrikan & kemagnetan yang timbul dalam tubuh
Delapan (8) Isyarat listrik tubuh
1.      Hasil perlakuan kimia dari tipe sel-sel +++ untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh
2.      EMG (Elektromiogram)
3.      ENG  (Elektroneurogram) ® miastenia gravis
4.      ERG  (Elektroretinogram) ® perubahan pigmen retina
5.      EOG  (Elektroakulagram)
6.      EGG  (Elektrogastrogram) ® gerakan peristaltik
7.      EEG  (Elektroensefalogram) ® epilepsi
8.      EKG  (Elektrokardiogram)

Penggunaan Listrik & Magnet  pada permukaan Tubuh
Jacques A.D. Arsonval
·         1890  listrik berfrekuensi rendah  ® efek pemanasan
·         1929 listrik frek. 30 MHz ® short wave diathermy
·         1950 gel mikro frek 2450 MHz ® diatermi & pemakaian  radar
Arus listrik berdasarkan efek yang ditimbulkan:
1.      Listrik berfrekuensi rendah (20 – 500.000 Hz)
ü  merangsang saraf & otot sehingga terjadi kontraksi otot – stimulator dengan multivibrator -astable multivibrator
§  pengulangan pemakaian dan pemilihan bentuk gelombang perlu diperhatikan
ü  untuk pemakaian singkat & merangsang saraf otot ® arus faradik
ü  untuk pemakaian lama & merangsang otot yang telah kehilangan persyarafan
 ® arus listrik interuptus  atau arus DC yang dimodifikasi
Arus AC dengan frekuensi 50 Hz, mampu :
1.       Merangsang saraf sensoris
2.       Merangsang saraf motoris
3.        Berefek kontraksi otot
Diklinik ® Arus DC
  1. Listrik berfrekuensi tinggi (> 500.000 Hz)
§  Belum merangsang saraf motoris & sensoris
§  Sifat : memanaskan
ü  Short wave diathermy (diatermi gel. Pendek) untuk memperoleh gel. Elektromognetis agar masuk ke dalam tubuh dengan 2 metode: capasitance (kondensor) & inductance (induksi= kabel)
§  Metode kondensor
Prinsip : elektroda diletakkan pada masing-masing sisi yang akan diobati & dipisahkan dari kulit dengan bahan isolator
§  Metode isolasi/ kabel
 kabel dililitkan pada daerah yang akan diobati
Short wave diathermy
                       
Efek diatermi gel. Pendek (Short wave diathermy) :
1.       Menghasilkan panas & peningkatan efek fisiologi
ü  Meningkatkan metobolisme
ü  Meningkatkan darah
ü  Menurunkan eksitasi saraf
ü  Menurunkan relaksasi otot, meningkatkan usaha otot
ü  Menurunkan tekanan darah karena vasodilatasi
ü  Meningkatkan aktivitas kel. Keringat
2.       Mempunyai efek pengobatan
ü  Terhadap daerah peradangan ® oksigenasi   meningkat
ü   Efek terhadap infeksi bakteri ® leukosit & antibodi meningkat
ü  Kehilangan nyeri ® panas disebabkan saraf sensoris sedatif
ü  Terhadap daerah yang patah ® meningkatkan absorpsi & aliran darah
ü  Meningkatkan aktivitas kel. Keringat
Micro wave diathermy
Micro wave diathermy (diatermi gel. Mikro)
·         panjang gelombang (l )antara  inframerah & short wave
·         Gel. Mikro :  1 cm <l< 1 m
·         Efek :
1.       Fisiologis
Menimbulkan panas pada jaringan yang banyak mengandung air; otot > banyak menyerap gel. Mikro daripada jaringan lemak
2.       Pengobatan
Pada penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) & peradangan; nyeri & spasme otot, rematik
·         Bahaya & kontra indikasi
1.       Penderita gangguan sirkulasi ® meningkat perdarahan, trombosis & flebitis
2.       TBC & tumor ganas
Perbedaan micro wave dengan short wave
1.       Penetrasi gel. Mikro lebih dalam ; tp tidak dapat melewati jaringan yang padat seperti yang dapat dilakukan oleh gel. Pendek.
2.       Gel. Mikro kurang berhasil mengobati struktur yang dalam dibanding dengan diatermi gel. Pendek.
Electrocauter & Electrosurgery
ü  Listrik frek tinggi ® mengontrol perdarahan saat pembedahan
ü  Electrocauter (Cauterisasi = pembakaran)
suatu pembakaran mengggunakan frek listrik 2 MHz, tegangan
£15 kV
® menghentikan perdarahan pd luka menganga menggunakan gulungan kawat panas pd pemb.darah tanpa anestesi
ü  Electrosurgery
®memotong jaringan; dilakukan dg gerakan cepat 5-10 cm/detik untuk mengurangi destruksi jaringan sekitar
(cth:operasi otak, limpa, vesica felea, prostat, dan serviks)
Defibrillator
ü  SA Node di puncak atrium kanan dekat Vena cava superior ® pace maker® scr sinkron memompa darah ke sirkulasi paru-paru & ke sirkulasi darah sistemik; kehilangan sinkronisasi Þ FIBRILASI
ü  Fibrilasi atrium: f(x) ventrikel normal ® ritme jantung iregular
ü  Fibrilasi ventrikel: tdk mampu memompa darah; jika tdk dilakukan koreksi dlm bbrp menit® kematian
Penanganan fibrilasi:
ü  massage jantung (metode mekanik)
ü  syok listrik pd daerah jantung
·         countershock ® sinkronisasi irama jantung
·         defibrilasi ® jika tdk berespons thd countershock Þ defibrillator

Biomekanika
Penggunaan Fisika di Kesehatan
1.       Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.
2.       Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, dll.
Pengukuran
1.       Membandingkan kuantitas
2.       Besaran pokok dan turunan dan SATUAN
Proses pengukuran.
1.       Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata
2.       Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf
Faal positif dan negatif
·         Faal Positif
Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal tidak
·         Faal negatif
·         Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal menderita suatu penyakit

Untuk menghindari :
1.       Dalam pengambilan pengukuran
2.       Pengulangan pengukuran
3.       Penggunaan alat yang dapat dipercaya
4.        Kalibrasi terhadap alat.
Skema dasar Pengukuran
Proses Pengukuran                                             Ketelitian dan kebenaran
                                                                                                Data-data lain
                                                                        Faal positif atau negatif
Hukum Dasar
1.       Hukum I Newton (Hk Kelembaman )
Dipakai untuk mengukur suatu pengamatan
2.       Hukum II Newton  (  )
3.       Hukum III Newton ( aksi reaksi )
Gaya pada dan didalam tubuh
1.       Gaya à penyebab gerak
2.       Gaya pada tubuh è dapat diketahui, contoh menabrak meja.
3.      Gaya dalam tubuh è tdk diketahui, contoh Gaya otot.
Dasar asal mula gaya adalah gaya gravitasi, tarik-menarik antara 2 benda, misalkan berat badan, ex terjadinya varises.
Gaya pada tubuh  ada 2 tipe :
1.       Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2.       Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Gaya pd tubuh keadaan statis
ü  Statis : Tubuh dlm keadaan setimbang statis,
ü  Setimbang statis jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol.
                                                         
Sistem tulang dan otot berfungsi sebagai pengumpil.
Ada 3 kelas sistem pengumpil  :
a.       Klas pertama Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Keuntungan mekanik
·         Keuntungan Mekanik: Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat

Keuntungan Mekanik             =    
          

Keseimbangan
  • Keseimbangan stabil
1.      Pusat gravitasinya naik jika diberi gaya.
2.      Muncul gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke keadaan semula.
3.      Tenaga potensial bertambah jika diberi gaya
  • Keseimbangan Labil
1.      Pusat gravitasinya turun jika diberi gaya.
2.      Posisi benda akan mengalami perubahan.
3.      Tenaga potensial berkurang jika diberi gaya
  • Keseimbangan Normal
1.      Pusat gravitasinya tidak berubah jika diberi gaya.
2.      Tenaga potensial bertambah

Fluida (Zat Alir)
Fluida (Zat Alir)
1.       Fluida Zat Cair
·         Molekul terikat secara longgar  tapi berdekatan
·         Tekanan yang terjadi karena gaya gravitasi
·         Tekanan terjadi tegak lurus  bidang
2.       Fluida Gas
·         Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan
·         Tekanan akibat tumbukan antar molekul
·         Tekanan terjadi tidak tegak  lurus bidang
Hidrodinamika
ü  Ilmu yang mempelajari tentang dinamika (gerak) fluida
            Pendekatannya dengan asumsi:
·         Tanpa gesekan internal (tidak viskos)
·         Aliran stasioner/laminar (arah dan besar kecepatan konstan)
·         Aliran steady
·         Tidak termampatkan (incompressible)
Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh Darah
Hukum Poiseuille :
“Cairan yang mengalir melalui suatu pipa kecepatannya berbanding lurus  dengan penurunan tekanan dan pangkat empat jari-jari ”
Fungsinya:         Untuk menjelaskan mengapa penderita usia lanjut mengalami pingsan
                        Mengapa daerah ujung suhunya dingin.
DSC01897Teorema Bernoulli
Usaha pada fluida :          Weks= F1Dx1 – F2 Dx2
                                            = p1A1
Dx1 – p2 A2 Dx2
DU = U2 – U1 = (½ Dmv22  + Dmgz2 ) - (½ Dmv12   + Dmgz1 )
                     = [(½
rv22 + rgz2) - (½ rv12 + rgz1 )]A1Dx1
            p1-p2 = (½
rv22 + rgz2) - (½ rv12 + rgz1 )

½ rv2 + rgz + p = konstan                      Teorema Bernoulli
Hasil Rumus Poiseuille
Hambatan terhadap debit zat cair
l  Efek panjang Pembuluh Terhadap debit
Makin panjang pembuluh, diameter sama, zat cair akan mendapat hambatan semakin besar, maka debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh yang pendek.
                       

·         Efek diameter pembuluh
Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada diameter yang pembuluhnya makin besar


·         Efek Kekentalan
Semakin kental zat cair semakin besar hambatan terhadap dinding pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel darah merahnya.
                Note :
§  Pada darah normal kekentalan 3,5 kekentalan air.
§  Kekentalan 1 ½ kali diatas normal kekentalan 2 kali air.
§  Kekentalan 70 kali di atas normal kekentalan 20 kali air

·         Efek tekanan terhadap debit
Aliran air mengalir dari tekanan tinggi ke rendah.
Aliran air sebanding dengan perbedaan tekanan
           

Bunyi Jantung
Stetoskop è vibrasi jantung dan pembuluh darah besar Karena aliran laminer dan turbulensi.
Hubungan EKG, bunyi jantung, ventrikel kiri dan tekanan aorta
Tekanan Darah
ü  Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter
ü  Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit beredar satu siklus dalam tubuh.
ü  Dlam sirkulasi darah

80 % sirkulasi sistemik

20 % sirkulasi paru-paru

Tekanan Darah Sistemik                                                  Tekanan Arteri Paru-paru
                     

            Tekanan rata-rata            :            
                        Menentukan banyaknya darah yang mengalir tiap satuan waktu
Membran Kenyal
Terdapat pada Pembuluh darah, lambung, usus, alveoli dll.
Bentuknya :       Silinder                                                                                     Bola (gelembung)
                                                     

           
Alat Ukur Tekanan Zat Cair
1.      Tonometer
Untuk mengukur tekanan intra okuler èpenderita glaukoma
Harga normal tekanan intraokuler 12 – 23 mm Hg

2.      Sistometer
Untuk mengukur tekanan kandung kencing.
Terdiri dari pipa kapiler yg mengandung skala cm H2O, terhubung ke jarum melalui pipa karet.

Perbandingan :
Orang dewasa 30 cm H2O pada penderita prostat hipertropi mencapai 100 cm H2O baru terjadi pengeluaran kencing.
Mekanisme Paru-Paru
1.      Terdapat pleura viseralis yang menjadi satu dgn jaringan
2.      Paru-paru, diluarnya terdapat pleura parietalis.
3.       Ruang pleura viseralis dan pleura parietalis adl ruang intrapleural
                                                                       

Hukum yang berlaku dalam Pernafasan
1.      Hukum Dalton tentang Tekanan Parsial
Tekanan total campuran gas adalah penjumlahan tekanan masing-masing gas penyusunnya.

Contoh:
Jika udara  bertekanan 760 mmHg  terdiri 20% O2 dan 80% N2 maka tekanan O2 = 0,2 x 760 mmHg = 152 mmHg dan tekanan N2 = 608 mmHg

Tekanan Parsial O2 dan CO2
Tekanan parsial paru-2 pH2O = 47 mmHg


%O2
pO2 (mmHg)
% CO2
pCO2
Udara Inspirasi
20,9
150
0,04
0,3
Alveoli paru-paru
14,0
100
5,6
40
Udara Ekspirasi
16,3
116
4,5
32

Keadaan functional residual capasity (FRC) 
à keadaan ekspirasi akhir paru-paru selalu dengan 30% udara
Komponen udara
Inspirasi : 80 % N2, 19 % O2 dan 0,04 % CO2
Ekspirasi ; 80 % N2, 16 % O2 dan 4 % CO2
Udara yang dihirup sebanyak 10 kg, absorbsi udara lewat paru-paru 0,5 kg

2.      Hukum Boyle 
                  (PV = konstan)
3.      Hukum Laplace
Tekanan pada gelembung alveoli berbanding terbalik dengan radius (r) dan berbanding lurus dengan tegangan permukaan (g)
Pengaruh ketinggian terhadap tekanan barometrik
ü  Efek tekanan barometrik terhadap oksigen
ü  Efek tekanan barometrik terhadap udara
ü  Efek tekanan barometrik terhadap kesehatan
Alat Ukur Volume Paru-paru
§  Spirometer
§  Peak Flow Rate
Gelombang Elektromagnetik Cahaya dan Optika
Gelombang Elektromagnetik
       
·         Terdiri atas gelombang listrik dan gelombang magnetik yang arah getarnya saling tegak lurus.
·         Merupakan gelombang transversal (arah getar tegak lurus arah rambatnya)
·         Kecepatan gel em dalam hampa c = 3x108 m/s
·         Intensitas gel em                     

Sifat Cahaya

1.      Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik
2.       Kecepatan cahaya dalam hampa c = 3x108 m/s
3.      Kecepatan dan panjang gelombang cahaya dalam medium bergantung pada indeks bias medium tsb
4.      Frekuensi gelombang cahaya tidak bergantung pada medium.
5.      Cahaya terdiri atas paket-paket energi yang disebut foton.
6.      Energi per foton cahaya E = hf = hc/l. Dengan h = 6,626 x 10–34J.s., f = frekuensi dan l = panjang gelombang.
7.      Cahaya dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), diuraikan (dispersi), dipolarisasikan, dilenturkan (difraksi), interferensi
Sumber Cahaya
1.      Cahaya Alami à sifat: berkas menyebar
·         dari cahaya bintang/ matahari (polikromatik: spektrum cahaya dari inframerah, cahaya tampak, sd ultra ungu)
·         dari api (polikromatik)
·         dari gas/ logam (polikromatik, monokromatik)
·         dari batuan/fosfor
2.      Cahaya buatan
·         Lampu (neon, TL, Led, dsb)àberkas menyebar
·         Laser (light amplification of stimulated emission radiation) à sifat laser: monokromatik berkas terfokus, daya tinggi
Macam – macam Laser
1.      Laser dioda (p-n junction laser).
2.      Laser gas
§  laser argon (l = 515 nm, daya 1–15 W)
§  laser He-Ne (l = 633 nm, merah, daya 5–100 mW)
§   laser CO2 (50–500 W) à memotong baja
3.      Laser zat padat
§  laser rubby ((l = 693 nm, merah)
§   laser NdYAG (neodymium in ytrium aluminium garnet)à daya 2W, (l = 1.064 nm, ultraviolet)
      Kegunaan Laser dalam kedokteran
·         Fotokoagulasi darah dan pemblokiran pembuluh darah vena
·         Sebagai pisau khitan
·         Pembuatan bayangan 3 dimesi (holografi)
·         Pengobatan kanker dll.
Penggunaan Cahaya dalam Kedokteran
1.      Transilluminasi à transmisi cahaya ke dalam jaringan tubuh untuk mengetahui gejala hidrosefalus atau kelainan dlm tubuh
2.      Endoskop à alat untuk mengetahui ruang dalam tubuh.
3.      Sistoskop à serupa endoskop untuk melihat struktur dalam kandung kencing.
4.      Protoskop à serupa dengan endoskop untuk melihat struktur rektum (dubur)
5.      Bronkhoskop à untuk melihat bronkhus paru-paru.
Fotometri
ü  Fotometri = ilmu tentang pengukuran kuantitas cahaya
ü  Kuantitas cahaya diukur berdasarkan
·         kuat cahya (I) satuan candela (Cd), lilin
·         arus/fluks cahaya (F) satuan lumen (lm)
·          kuat penerangan (E=F/A) satuan lumen/m2.
·         terang cahaya (e = I/A) satuan lilin/cm2.
Pengukur Kuantitas Cahaya
Pengukur kuat cahaya
·         Fotometer sederhana
·         Fotometer Lummer dan Brodhun
Pengukur kuat penerangan bidang
          Luxmeter à mengukur waktu pencahayaan (exposure) yang berbanding terbalik dengan kuat penerangan bidang
  
Reflection
Refraction                   

          
Index of Refraction

Convex Mirrors
   
The Eye
      
Conditions of the Eye
1.      Farsightedness (or hyperopia)
            Farsigntedness (hyperopia) is corrected with a converging lens
2.      Nearsightedness (or myopia)
      Nearsightedness is corrected with a diverging lens

The Compound Microscope



 

0 komentar: