THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 06 Desember 2012

Sejarah, Falsafah dan Paradigma Keperawatan

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
Perkembangan Keperawatan di DUNIA
ZAMAN PURBA
          Kepercayaan animisme
          Peran tabib dan perawat jelas sekali
          Tabib adalah medicimen yang mengobati penyakit dengan cara nyanyian, memberi semangat dari ketakutan, membuka otak untuk menghilangkan jiwa yang jahat
          Perawat berperan sebagai ibu dengan memberikan perawatn fisik dan obat dari tumbuh-tumbuhan
Zaman Keagamaan
          Kuil menjadi pusat perawatan medis sebab orang percaya penyakit disebabkan oleh dosa dan kutukan dari tuhan
          Pemimpin agama dijunjung tinggi sebagai tabib
          Perawat dianggap sebagai budak
Permulaan Masehi
EROPA
          Agama kristen mulai berkembang
          Perawat mulai berkembang
          Organisasi wanita orang kristen “DEACONESSES” mengunjungi orang sakit, memberi perawatan
          Berdiri RS Monastic Hospital di Roma untuk orang tidak mampu
ASIA
          Keperawatan berkembang di timur tengah atas keberhasilan Nabi Muhammad SAW
          Tokoh keperawatan dari Arab “RAFIDAH”
Permulaan Abad XVI – Sebelum PDII
          Orientasi agama berubah jadi orientasi perang
          Banyak tempat perawatan ditutup
          Kebutuhan perawat meningkat, orang jahat yang bertobat diterima jadi perawat
          Gaji perawat rendah, jam kerja tinggi, kondisi sangat buruk
Masa Perang Dunia II
          Masa tekanan akibat perang
          Pengaruh perang salib : P3K
          Penerapan teknologi modern
          Didirikan RS
          Perawat terdidik dari mantan WTS
          Perawat orde agama (bebas beragama)
          Florence Nightingale memulai karir memperhaharui keperawatan
Masa Pasca Perang Dunia II
          Banyak penderitaan
          LUCILE BROWN (1948) menulis laporan “PENGAKUA PERAWAT SEBAGAI PROFESI”
          Perkembangan keperawatan pesat, dipengaruhi :
1.       Kesadaran masy di bid keperawatan
2.       Pertambahan penduduk
3.       Pertumbuhan ekonomi
4.       Perkembangan ilmu pengetahuan
5.       Perkembangan kebijakan pendidikan
6.       Perkembangan upaya pelayanan promotif, preventif dan rehabilitatif
Sejak Tahun 1950
          Pengakuan perawat sebagai profesi
          Didirikan pendidikan perawat
1.       1919 pendidikan Bachelor di AS
2.       1927 pendidikan bachelor di Thailand
3.       1972 ada 9 institusi S3 keperawatan di dunia
4.       1977 terdapat 3830 lulusan master
          1950 mulai dikenal Nursing Process
Perkembangan Keperawatan
di Indonesia
I. Masa Sebelum Kemerdekaan

Zaman VOC (1602 – 1799)
- perawat berasal dari penduduk pribumi “Verpleger” dan dibantu “Zieken Oppaser” sebagai penjaga orang sakit
- Th 1799 didirikan RS BINNEN HOSPITAL di Jakarta
- Pemerintah Belanda membentuk Dinas Kesehatan Tentara (milliatary Gezondhersds Dienst) & Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke Gezondhersds Dienst)
- Deandels mendirikan RS di Semarang dan Surabaya
- Dampak Perkembangan Profesi tidak ada
Zaman Penjajahan Belanda (1799-1811)
- Usaha lanjutan

Zaman Penjajahan Inggris (1811 – 1816)
- Raffles sangat memperhatikan rakyat : semboyan “KESEHATAN ADALAH MILIK MANUSIA”
- Usaha untuk memperbaiki kesehatan rakyat :
   1. mengadakan pencacaran umum
   2. membenahi cara perawatan pasien jiwa

Zaman Penjajahan Belanda II (1816 – 1942)

- Tahun 1819 didirikan RS STADSVERBAND di Glodok , yang tahun 1919 dipindah ke Salemba jadi RSCM
- Tahun 1898 didirikan STOVIA, tahun 1927 CHS, tahun 1929 Komisi Disiplin Ilmu
- 1816-1942 berdiri RS swasta Milik misionaris Katolik dan Zending  Protestant :
1. RS Persatuan Gereja Indonesia (PGI) di Cikini
2. RS St. Carolus Salemba
3. RS St. Boromeus Bandung
4. RS Elizabet Semarang
- Tahun 1906 RS PGI Cikini mendirikan PENDIDIKAN JURU RAWAT
- Tahun 1912 RSCM mendidikan PENDIDIKA JURU RAWAT
- Tahun 1894 berdiri RSJ Lawang terbesar di ASTE
Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

- keperawatan mengalami kemunduran
- perawat menjadi TENAGA TIDAK TERDIDIK
- obat-obatan sangat kurang : timbul wabah penyakit
Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

- keperawatan mengalami kemunduran
- perawat menjadi TENAGA TIDAK TERDIDIK
- obat-obatan sangat kurang : timbul wabah penyakit


 Zaman Kemerdekaan (1945 - sekarang)

- kRS dan Balai Pengobatan mulai dibangun
- 1952 : sekolah perawat mulai didirikan yaitu Sekolah Guru Perawat dan Sekolah Perawat
- 1962 : AKPER mulai didirikan
- 1985 : S1 Keperawatan pertama kali didirikan di UI
- didirikan Organisasi Profesi (PPNI)
- Penataan profesi perawat
- Rancangan UU Praktik Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
          Masa lalu
                - naluri
                - kepercayaan
                - kasih sayang
          Masa Sekarang
                - pemahaman konsep keperawatan scr mendasar
                - penataan peran fungsi
                - penataan sistem pendidikan
                - penataan praktik keperawatan
                - penataan organisasi profesi
          Masa Yang Akan Datang
                - bidang garap jelas
                - pelayanan yg diberikan ilmiah dan etis
                - penyelesaian masalah, pendekatan nursing proses
FALSAFAH KEPERAWATAN
Konsep Keperawatan Profesional
Tujuan :
*       Setelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
         Menjelaskan falsafah praktik keperawatan.
         Menjelaskan pengertian praktik keperawatan profesional.
         Mengidentifikasikan fokus praktik keperawatan profesional.
Falsafah Praktik Keperawatan
*       Dalam lokakarya nasional bulan Januari, 1983 telah disepakati adanya profesionalisasi keperawatan, dengan menetapkan pengertian keperawatan, falsafah keperawatan dan peran/fungsi perawat
Falsafah Keperawatan di Indonesia
*       Perawatan merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.
*       Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan kepada upaya pelayanan utama (PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika keperawatan (Ibrahim C., 1988
Falsafah Dasar Praktik Keperawatan (Mary H. Kohnke, Ed.D, RN)
·         Tenaga profesional harus mempunyai otoritas penuh terhadap pelayanan yang diijinkan bagi mereka untuk memberikan kepada klien, bahwa mereka harus bertanggung jawab penuh pada pelayanan tersebut, dan mereka harus diberikan akuntabilitas secara penuh
·         Manusia merupakan bagian integral dari alam raya dan manusia merupakan sistem terbuka yang berlaku dan diberlakukan oleh lingkungan yang universal.
·         Manusia tumbuh dan berkembang secara kontinu.
·         Manusia tumbuh dalam kompleksitas dan berubah secara konstan, di mana jika kita dapatkan seorang klien hari ini bukan di mana seperti ia besoknya.
·         Manusia merupakan suatu bagian tersendiri, suatu sistem energi, dimana ia juga merupakan bagian aktif dari suatu kelompok. Kelompok yang paling dasar adalah keluarga, dan keluarga ini dapat merupakan keluarga inti yang terdiri dari ibu, ayah, suami, istri, anak-anak; keluarga besar yang juga beranggota teman-teman, kekasih, dan binatang piaraan. Bila terjadi suatu hal pada seseorang maka akan mempengaruhi unit atau tindakan keluarga, atau sebaliknya. Dengan demikian, keluarga merupakan konsep penting bagi Perawat dan interaksi Perawat  dengan klien sebagai manusia
·         Perawatan kesehatan merupakan hak semua orang.
·         perawatan kesehatan harus diberikan pada orang yang telah siap menerimanya dan harus tersedia sewaktu dibutuhkan.
·         perawatan kesehatan dapat diberikan dalam bentuk yang bermakna terhadap kelompok dengan budaya yang berbeda.
·         perawatan kesehatan harus mempunyai penekanan utama dalam sistem pelayanan, meskipun pada saat kami melanjutkan memberikan perawatan terhadap keadaan sakit.
·         keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan perawatan masyarakat baik sehat maupun sakit.
·         keperawatan harus memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dalam lingkup luas kapanpun dan di manapun.
·         kesinambungan keperawatan harus dipertahankan bagi setiap klien.

Pengertian Perawat, Tenaga Perawat’
*       Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut (dikutip oleh Elis, Hartley, 1980).
*       Florence Nightingale à peran perawat adalah  menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya.
*       Dalam Surat Keputusan Menteri Negara Perdagangan Aparatur Negara Nomor 94/MENPAN/1986, tanggal 4 Nopember 1986, tenaga perawatan adalah, Pegawai negeri sipil yang berijazah perawatan yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada unit pelayanan kesehatan (rumah sakit, Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya).
Pengertian Keperawatan
*       Virginia Henderson (1958) à keperawatan adalah Fungsi unik dari perawat adalah membantu individu, sakit atau sehat, dalam melakukan segala aktivitasnya untuk mencapai kesehatan atau kesembuhan atau untuk meninggal dunia dengan tenang yang dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup kekuatan, harapan atau pengetahuan. Perawat juga berfungsi membantu hal-hal ini dalam upaya mencapai kemandirian secepat mungkin
*       keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian intregral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (lokakarya kep.Nas 1983
*       Disimpulkan à Keperawatan di Indonesia merupakan pelayanan yang di­berikan secara profesional. Definisi ini juga mempertegas bahwa keperawatan merupakan profesi bukan sekedar pekerjaan atau vokasi, hal ini antara lain dinyatakan de­ngan kalimat didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
Ciri-ciri atau tanda-tanda profesionalisme keperawatan (Miller)
*       Peningkatan dasar pengetahuan yang diberikan pada tingkat universitas dan orientasi pengetahuan pada tingkat pascasarjana dan doktor (graduate level) keperawatan.
*       Perwujudan kompetensi yang berasal dari dasar teori penegakan diagnosa dan penanganan respon manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual atau potential (ANA, 1980).
*       Spesialisasi ketrampilan dan kompetensi yang membatasi keahlian (Miller, 1985).

*       Secara umum tenaga profesional sering diidentifikasi sebagai:
         seorang yang serius terhadap perkerjaannya,
         berpenampilan sangat baik, dan mendemonstrasikan etik dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya (Ellis dan Hartley, 1980)

Profesionalisme perawat
*       Para perawat percaya bahwa tenaga profesional dalam bekerja tidak terlepas dari empat esensi profesionalisme yaitu:
          Kompetensi,
         Standar etik yang tinggi,
         Pengetahuan yang memadai dan
         Welas asih (kasih sayang)
*       Keprofesionalan dari kemampuan perawat :
         berinspirasi,
         menjalin rasa percaya dan konfidensi dengan pasien,
         mempunyai pengetahuan yang memadai,
         kapabilitas terhadap pekerjaan.
*       Ciri profesional antara lain juga meliputi:
Terbuka dengan ide baru, memiliki rasa humor, dapat berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan baik, periang dan dalam bekerja tidak semata-mata berorientasi pada uang

PRAKTIK KEPERAWATAN (ANA)
*       Praktik keperawatan à perlakuan terhadap kompensasi pelayanan profesional yang memerlukan pengetahuan khusus tentang ilmu biologi, fisika/ilmu alam, perilaku, psikologi, sosiologi dan teori keperawatan sebagai dasar untuk mengkaji, menegakkan diagnosa, me­lakukan intervensi, dan evaluasi upaya peningkatan dan pemertahanan kesehatan; penemuan dan pengelolaan masalah kesehatan, cidera, atau kecacatan; pemertahanan fungsi optimal; atau meninggal dengan nyaman.
*       Praktik keperawatan termasuk tetapi tidak terbatas pada administrasi, pendidikan, konseling, supervisi dan eva­luasi dun pelaksanaan penanatalaksanaan medis, ter­masuk pemberian obat dan penanganan sesuai dengan pesanan orang yang sah.
*       Setiap registered nurse secara langsung mempunyai akuntabilitas dan tanggung jawab terhadap konsumen dalam memberikan perawatan yang berkualitas
NCBSN (National Council of State Boards of Nurs­ing)
*       Praktik keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan de­ngan mengkaji status kesehatannya, menentukan diagnosa, merencanakan dan mengimplementasikan strategi perawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respons terhadap perawatan dan pengobatan.
Registered nurse berarti seseorang yang melakukan praktik keperawatan profesional dengan:
  1. Mengkaji status kesehatan individu dan kelompok
  2. Menegakkan diagnosa keperawatan
  3. Menentukan tujuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan
  4. Membuat rencana strategi perawatan
  5. Menyusun intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan strategi perawatan
  6. Memberi kewenangan intervensi keperawatan yang dapat dilaksanakan orang lain, dan tidak bertentangan dengan undang-undang
*       Mempertahankan perawatan yang aman dan efektif baik langsung maupun tidak langsung
*       Melakukan evaluasi respon terhadap intervensi
*       Mengajarkan teori dan praktik keperawatan
*       Mengelola praktik keperawatan dan
*       Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam mengelola perawatan kesehatan.
Praktik keperawatan profesional
·         Praktik keperawatan profesional yang dilakukan oleh seorang registered professional nurse didefinisikan sebagai penegakan diagnosa dan penanganan respons manusia terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial melalui pelayanan seperti penemuan masalah, pen­didikan, pendidikan kesehatan, dan memberikan perawatan untuk meningkatkan atau memulihkan hidup atau kesehatan, dan melakukan penanganan medis sesuai yang dipesan oleh dokter atau dokter gigi yang
·         Praktik keperawatan profesional mengandung arti praktik yang dilakukan oleh perawat profesional; yaitu perawat lulusan program baccalaureate keperawatan (rata-rata 4 tahun pendidikan di Universitas) atau lulusan pendidikan keperawatan lebih tinggi.
·         Walaupun perawat profesional mungkin mengerjakan berbagai tugas ketrampilan teknik, namun kemampuan dan potensinya mencerminkan ruang lingkup pengetahuan yang berdasarkan kurikulum S1 Keperawatan (Kohnke, dan kawan-kawan, 1974).
Fokus Praktik Keperawatan Profesional
*       Praktik keperawatan tidak boleh terlepas dari upaya kesehatan masyarakat dunia dan sistem kesehatan nasional.
*       Fokus utama keperawatan saat ini adalah kesehatan masyarakat dengan target populasi total.
*       Manusia tidak dipandang hanya dari aspek fisik tetapi manusia dipandang sebagai mahluk bio-psiko-sosio-spiritual.
Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan (Kozier, Erb, 1990)
  1. Peningkatan kesehatan (Health promotion). Dalam kegiatan ini, perawat membantu masyarakat mengembangkan sumber-sumber atau meningkatkan kesejahteraan/kesehatannya. Tujuan kesehatan yang ingin diwujudkan adalah mencapai derajat kesehatan yang optimal (lihat SKN). Contoh kegiatan di sini adalah menjelaskan manfaat program latihan bagi pasien.
  2. Pemeliharaan kesehatan (Health Maintenance). Perawat melakukan aktivitas untuk membantu masya­rakat mempertahankan status kesehatannya. Contoh kegiatan di sini adalah mengajarkan atau menganjurkan seorang usia lanjut melakukan latihan untuk mempertahankan kekuatan dan mobilitas otot.
  3. Pemulihan kesehatan (Health restoration). Perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan setelah pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit. Sebagai contoh adalah mengajarkan pasien merawat luka pembedahan atau membantu orang cacat memper­tahankan kekuatan fisik seoptimal yang dapat dilakukan.
  4. Perawatan orang yang menjelang ajal. Perawat memberikan rasa nyaman dan merawat orang dalam keadaan menjelang ajal. Kegiatan dapat dilakukan di rumah sakit, rumah dan fasilitas kesehatan yang lain.
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
FALSAFAH
l  Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
l  Pekerjaan luhur dan manusiawi
l  Berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
l  Harus terjangkau dan dapat diterima semua orang.
l  Upaya promotif dan preventif merupakan upaya pokok
l  Sebagai provider dan masyarakat sebagai consumer pelayanan kesehatan
l  Pengembangan tenaga kesehatan masyarakat secara berkesinambungan..
l  Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatan.
KONSEP KEPERAWATAN
1.       Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
KONSEP MANUSIA  : Intelektual, Emosi, fisik, Spiritual, Sosial-Budaya, Lingkungan, Fisik
Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
Kebutuhan Dasar Manusia : AD, HD, Dicintai dan rasa mmiliki, Keamanan dn kenyamanan, bniofisiologi
Keluarga sebagai klien
  1. Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Alasan keluarga sebagai focus pelayanan
l  Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang   menyangkut kehidupan masyarakat
l  Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri.
l  Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan.
l  Dalam merawat anggota keluarga sakit
Masyarakat sebagai klien
l  Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
l  Ciri-ciri:
l  Interaksi antar warga
l  diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
l  Suatu komuniatas dalam waktu
l  identitas yang kuat mengikat semua warga

2.       Kesehatan
l  Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).
l  Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
l  Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
l  Keturunan
l  Perilaku
l  Pelayanan kesehatan
l  Lingkungan

3.       Lingkungan

l  Berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia.
l  Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan  yang dikemukakan oleh Leavelll,(1965),

4.       Keperawatan
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Asumsi dasar
l  Sistem pelayanan adalah kompleks
l  Pelayanan kesehatan (primer, sekunder dan tertier) merupakan komponen dari pelayanan kesehatan.
l  Keperawatan sebagai subsistem pelayanan kesehatan merupakan hasil produk pendidikan, riset yang dilandasi praktek.
Pandangan /Keyakinan
l  Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
l  Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan kesehatan.
l  Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan.
l  Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
l  Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan.
l  Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
l  Klien merupakan anggota tetap team kesehatan.
Ruang Lingkup
l  Promotif ;Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan:
l  Penyuluhan kesehatan
l  Peningkatan gizi
l  Pemeliharaan kesehatan perorangan
l  Pemeliharaan kesehatan lingkungan
l  Olahraga teratur
l  Rekreasi
l  Pendidikan seks
l  Preventif ; Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
l  Imunisasi
l  Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kinjungan rumah
l  Pemberian vitamin A, Iodium
l  Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
l  Kuratif ; Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan:
l  Perawatan orang sakit dirumah
l  Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit
l  Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis
l  Perawatan buah dada
l  Perawatan tali pusat bayi baru lahir
l  Rehabilitatif : Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:
l  Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya
l  Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll
l  Resosialitatif ; Adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.