THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 06 Desember 2012

Teori, Etik dan Peran Perawat


TEORI  MODEL KEPERAWATAN
1.      Pengertian
l  Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata
l  Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta tetapi kurang bukti secara langsung
l  Konsep keperawatan adalah ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan
l  Teori keperawatan (Barnum,1990) adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan
ü  Karakteristik Teori Keperawatan
1.      Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan.
2.      Karakteristik teori keperawatan :
·         Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan shg teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam
·         Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang yang sesuai dengan kenyataan yang ada
·         Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan
·         Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktik keperawatan
·         Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktik keperawatan
ü  Tujuan Teori Keperawatan
·         Sebagai salah satu bagian penting perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan, 7an sbb :
·         Dapat memberikan alasan2 ttg kenyataan2 yg dihadapi dlm pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan shg berbagai permasalahan dpt teratasi
·         Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dlm pemberian askep kemudian dpt memberikan dasar dlm penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
·         Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertanggungjawabkan
·         Dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dlm tind keperawatan dapat terus berkembang
ü  Pandangan menurut beberapa ahli
1.      Dorothea Orem
§  Dikenal dengan Model Self Care.
§  Individu sebagai suatu kesatuan utuh yg terdiri atas fisik, psikologik dan sosial dengan derajat kemampuan mengasuh diri (self care ability) yg berbeda-beda.
§  Orem berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan ditujukan kepada upaya memacu kemampuan mengasuh diri sendiri
§  Menurut Orem keperawatan diberikan jika :
·         Kemampuan kurang dibandingkan kebutuhan
·         Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi di masa yg akan datang kemungkinan akan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
§  Orem mengembangkan 3 bentuk teori self care yaitu :
1.      Self Care
·         Self care meliputi :
·         Personal self care, aktivitas dan inisiatif individu sendiri dlm memenuhi kebutuhannya
·         Self care agency, suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yg dpt dipengaruhi usia, perkembangan, kesehatan dan sosiokultural
·          Adanya tuntutan atau permintaan dlm perawatan diri sendiri yg merupakan tindakan mandiri yg dilakukan dlm waktu ttt.
·         Bersifat universal bagi seluruh individu
2.      Self Care Defisit
·         Beberapa metode dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu dlm proses penyelesaian masalah yaitu :
·         Bertindak/ berbuat untuk orang lain
·         Sebagai pembimbing orang lain
·         Memberi support
·         Mengajarkan atau mendidik orang lain
·         Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan praktek dengan  :
·         Melibatkan pasien dan keluarga
·         Menentukan kapan dan bagaimana bantuan
·         Bertanggungjawab thd keinginan, permintaan serta kebutuhan pasien
·         Mempersiapkan bantuan secara teratur dan mengkoordinasikan dlm kehidupan sehari-hari pasien.
3.      Teori Sistem Keperawatan   
·         Orem memberikan identifikasi dlm sistem pelayanan keperawatan diantaranya :
·         Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory System)
·         Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)
·         Sistem suportif dan edukatif
2.      Sister Calista Roy
·         Individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan prilaku adaptif dan menghilangkan prilaku maladaptif
·         Roy mengemukakan teori keperawatan dgn model adaptasi yg memiliki beberapa keyakinan/ pandangan/ nilai:
o   Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya
o   Untuk mencapai homeostatis/ terintegrasi, manusia harus beradaptasi dengan perubahan yg terjadi
·         Terdapat 3 tingkat adaptasi pada manusia :
1.      Focal stimulasi, stimulus langsung dari individu
2.      Kontekstual stimulus, stimulus dari luar
3.      Residual stimulus, stimulus lain yg merupakan ciri tambahan
·         Sistem adaptasi memiliki 4 mode adaptasi:
1.      Fungsi fisiologis
2.      Konsep diri
3.      Fungsi peran
4.      Interdependent
·         Dalam beradaptasi individu harus meningkatkan energi agar mampu meningkatkan respon adaptif
3. Virginia Henderson
·         Menurut Henderson manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yg sama
·         KDM tercermin dalam 14 komponen dari basic nursing care sbb :
1.      Bernapas normal
2.      Mami secukupnya
3.      Eliminasi
4.      Bergerak
5.      Tidur dan istirahat
6.      Memilih, berpakaian dan tidak berpakaian
7.      Mempertahankan suhu tubuh normal
8.       Kebersihan tubuh
9.      Menghindari bahaya dan membahayakan orla
10.  Berkomunikasi
11.  Mengerjakan sesuatu
12.  Beribadah
13.  Bermain
14.  Belajar menemukan dan memenuhi rasa ingin tahu
4. Betty Neuman
·         Neuman mengemukakan model sistem dlm pendidikan dan praktik keperawatan
·         Menggunakan pendekatan manusia utuh (total person approach)dengan memasukkan konsepholistik, open sistem dan konsep stressor.
·         Model ini menganalisa interaksi 4 variabel penunjang komunitas meliputi : fisik, psikologis, sosial kultural dan spiritual
·         4 konsep mayor dari teori Neuman :
1.      Manusia
2.      Lingkungan
3.      Keperawatan
4.      Kesehatan
5.  Jean Waston
·         Dikenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia
·         Manusia memiliki 4 cabang kebutuhan manusia yg saling berhubungan :
1.      Kebutuhan Biophysical : kebutuhan mami,kebutuhan eliminasi, kebutuhan ventilasi
2.      Kebutuhan Psikofisikal : kebutuhan aktivitas/ istirahat dan kebutuhan seksualitas
3.      Kebutuhan Psikososial : kebutuhan berprestasi, keb. Berorganisasi
4.      Keb. Intra-interpersonal : aktualisasi diri
6. Imogene King
}  Menurut King sistem personal merupakan sistem terbuka dimana di dlmnya terdapat : persepsi, pola tumbang, gambaran tubuh, ruang dan waktu
}  Hub interpersonal mrkan hub antara perawat dengan klien
}  Sistem sosial adalah dimana manusia akan hidup dengan orang lain yg saling berinteraksi
}  Konsep hub manusia menurut King terdiri dari komponen :
1.      Aksi, proses awal hub 2 individu
2.      Reaksi, tindakan yg terjadi akibat adanya aksi, mrpkan respon dari individu
3.      Interaksi,suatu bentuk kerjasama yg saling mempengaruhi yg terwujud dlm bentuk komunikasi
4.      Transaksi, antara perawat klien terjadi persetujuan dlm rencana askep yg akan dilakukan
1.      Hildegard Peplau
·         Menjelaskan ttg kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yg menggunakan dasar hubungan antar manusia yg mencakup :
§  Proses interpersonal
§  Perawat – klien
§  Masalah yng terjadi akibat kondisi sakit
·         Hub interpersonal memiliki 4 tahap yaitu :tahap orientasi, tahap identifikasi, tahap eksplorasi, tahap resolusi/ mandiri
2.      Johnson
§  Model konsep dan teori keperawatan Johnson adalah dgn pendekatan prilaku
§  Individu dipandang sbg sistem prilaku yg selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas
§  Individu juga memiliki keinginan dlm mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yg ditimbulkannya
§  Sistem prilaku di dlmnya terdapat komponen sub sistem, yaitu :
1.      Ingestif,  sumber memelihara integritas dlm pencapaian pengakuan dari lingkungan
2.      Achievement,  tk pencapaian prestasi melalui keterampilan yg kreatif
3.      Agresif,  mrpkan bentuk perlindungan dan pertahanan diri dr ancaman yg ada di lingk
4.      Eliminasi
5.      Seksual,  pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai
6.      Interdependensi
§  Perawat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan sistem prilaku tsb.
§  Status kesehatan tercapai jika mampu berprilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan
3.      Martha E. Rogers
§  Dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit
§  Martha berasumsi bahwa manusia mrpkan satu kesatuan yg utuh, memiliki sifat dan karakter yg berbeda-beda
§  Asumsi tsb didasarkan pada kekuatan yg berkembang secara alamiah, yaitu :
1.      Keutuhan manusia dgn lingkungan
2.      Sistem ketersediaan
3.      Proses kehidupan manusia
4.      Konsep homeodinamik : integritas, resonansi, helicy
a.      Integritas, individu dgn lingkungan tdk dpt dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dgn yg lain
b.      Resonansi, proses kehidupan individu dgn lingk berirama dgn frekuensi yg bervariasi
c.       Helicy, mrpkan tjdnya proses interaksi antara manusia dgn lingk akan tjd perubahan (perlahan-lahan atau cepat)
4.      Faye G. Abdellah
Model keperawatannya berdasarkan metode pemecahan masalah
5.      Mira Estrin Levine
Menurutnya,intervensi keperawatan adalah bantuan thd klien scr holistik dan mrpkan pusat kegiatan keperawatan, mempercepat proses adaptasi yg turut berperan dlm proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan


ETIK DAN MORAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Etik, Moral, dan Nilai
§  Etik: Pertimbangan yang sistematis tentang baik atau benar yang berhubungan dengan perilaku
§  Etika: Aplikasi teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata
§  Nilai: Suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar yang mengarah pada perilaku
§  Moral: Standar personal tentang benar atau salah
Nilai-nilai esensial dalam profesi
The American Association Colleges Of Nursing, 1985
§  Aesthetic (keindahan): memberikan kepuasan
§  Alturism (mengutamakan orla): kesediaan memperhatikan kesejahteraan orla
§  Equality (kesetaraan): hak yang sama, penerimaan sikap asertif, kejujuran, harga diri, toleransi
§  Freedom (kebebasan): percaya diri, harapan, disiplin, pengarahan diri
§  Human dignity (martabat manusia): kemanusiaan, kebaikan, penghargaan
§  Justice (keadilan): objektifitas, moralitas, integritas, keadilan, dan kewajaran
§  Truth (kebenaran): menerima kenyataan, akuntabilitas, kejujuran, keunikan, rasional
PELAKSANAAN ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KLINIS KEPERAWATAN
§  Memilih: Pilihan yang diambil oleh pasien terhadap suatu masalah da penyelesaian berdasarkan nilai yang dianut
§  Penghargaan: dukungan yang diberikan oleh perawat, keluarga terhadap tindakan yang diambil oleh pasien
§  Tindakan: bantuan yang diberikan oleh perawat untuk merencanakan kebiasaan baru
PERILAKU ETIS PROFESIONAL
A.     PENDEKATAN BERDASARKAN PRINSIP
1.      Mengarah langsung untuk bertindak sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonomi setiap orang
2.      Menghindarkan berbuat salah
3.      Bersedia dengan murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dan segala konsekuensinya
4.      Keadilan menjelaskan tentang manfaat dan resiko yang dihadapi
B.     PENDEKATAN BERDASARKAN ASUHAN
§  Karakteristik perspektif dari asuhan meliputi:
1.      Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan
2.      Meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat klien atau pasien sebagai manusia
3.      Mau mendengarkan dan mengolah saran-saran dari orang lain sebagai dasar yang mengarah pada tanggung jawab profesional
4.      Mengingat kembali arti tanggung jawab morasl yang meliputi kebajikan seperti: kebaikan, empati, perasaan kasih sayang dan menerima kenyataan. (Taylor, 2012)
§   
Peran Dan Fungsi Perawat Sebagai Sebuah Profesi dalam Pelayanan Keperawatan
PENGERTIAN

    •   Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
    • Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002).
    •   Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional.
    •   Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana segala  aktifitas  yang dilakukan  berguna  untuk  pemulihan  Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki,  aktifitas  ini  di  lakukan  dengan  berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
DASAR HUKUM
    •   Perawat menurut PP No. 32 th 1996 adalah Seseorang yang telah lulus dan mendapatkan ijazah dari pendidikan kesehatan yang diakui pemerintah.
PERAN PERAWAT
    •   peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah, Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
ELEMEN PERAN PERAWAT
    •   Menurut Lokakarya Nasional keperawatan  1983, peran perawat di Indonesia disepakati sebagai;
• Pelaksana pelayanan keperawatan
• Pengelola dalam bidang pelayanan
• Keperawatan dan institusi pendidikan.
• Pendidik
• Peneliti
Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan
  Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memeperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks
    • 10 Faktor asuhan keperawatan
1. Menunjukkan system nilai kemanusian
2. Memberi harapan
3. Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain
4. Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif, empati, dan hangat.
5. Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang perasaan.
6. Menggunakan proses pemecahan mesalah yang kreatif
7. Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar
8. Memeberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan spiritual
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10. Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.
Peran Sebagai Advokat
( Pembela) Klien
  pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien
Hak-Hak Klien antara lain
  • Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya
• Hak atas informasi tentang penyakitnya
• Hak atas privacy
• Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
• Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan
Peran Sebagai Edukator
  Peran ini dilakukan untuk :
1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatanya.
2. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien
Peran sebagai Koordinator
§  Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
§  Tujuan :
·         Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
·         Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien
§  Keterampilan : merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkontrol
Peran sbg Kolaborator
  Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Peran sbg Konsultan
  Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
Peran Sbg Pembaharu
  Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
  Peran perawat sebagai pembeharu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
o Kemajuan teknologi
o Perubahan lisensi-regulasi
o Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
o Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan
Peran sbg Pengamat Kesehatan
  Melaksanakan monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada indvidu, keluarga, kelomppk & masyarakat yang menyangkut maslah kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan, observasi & pengumpulan data.
Peran Sebagai Pengorganisir Pelayanan Kesehatan
  Perawat memberikan motivasi untuk mengikutsertaan indvividu keluarga & kelompok dalam setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di masyarakat : posyandu
Peran sbg Fasilisator
  Perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan, diharapkan perawat dapat memberikan solusi mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
Fungsi Perawat
  Fungsi adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada dalam menjalankan perannya
Fungsi Independen
  Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM
Fungsi Dependen
  Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
Fungsi Interdependen
§  Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya
§  Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia
§  Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien
§  Kiat Kiat :
• Caring
• Sharing
• Laughing
• Crying
• Helping
• Believing in other
• Learning
• Respecting
• Listening
• Feeling
• Accepting
§  Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan

PROFESI
1.      Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan
Ciri-ciri profesi :  
a.      Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai denganbidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
b.      Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan bertahap
c.       Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan
d.      Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi

2.      Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3.      Hughes,E.C ( 1963 )
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
Keperawatan sbg Profesi
  1. Mempunyai body of knowledge
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan (nursing science ) yang mencakup ilmu–ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.
  2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan
  3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
  4. Memiliki perhimpunan/organisasi profesi
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia
  5. Pemberlakuan kode etik keperawatan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.
  6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan. ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )
  7. Motivasi bersifat altruistik
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.


BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN
  Setiap orang memiliki intelegensia yang berbeda, perbedaan perasaan, perbedaan latar belakang dan perbedaan ide-ide dalam pemikiran. Hal hal inilah yang membuat pikiran setiap individu unik. Perawat dan mahasiswa keperawatan bukanlah batu tulis yang kosong, mereka bergabung dalam keperawatan dengan ketrampilan berpikir yang berbeda-beda.
DEFINISI
  Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komponen penting dari tanggung jawab professional dan asuhan keperawatan professional
  Critical/kritis : kebutuhan akan penegakan keputusan secara hati-hati
  Thinking/berpikir : memiliki suatu pendapat,merefleksikan sesuatu, mengingat, membedakan, membentuk gambaran mental, dan membuat alasan yang rasional
  Berpikir kritis (Kozier et.al, 1995) merupakan suatu aktifitas mental yang memiliki tujuan, dimana ide-ide dihasilkan dan dievaluasi, perencanaan dibuat dan ditegakkan suatu keputusan/kesimpulan.
CIRI-SIRI BERFIKIR KRITIS
Rasional, Reasonable, Reflektif
  Berdasarkan alasan-alasan dan bukti bukti, bukan atas dasar keinginan pribadi
  Pemikir kritis tidak melompat pada kesimpulan, butuh waktu untuk koleksi data, menimbang fakta, dan memikirkan permasalahan
    • Melibatkan skepticism yang sehat dan konstruktif
  Tidak menerima/menolak ide-ide, kecuali karena mengerti hal tersebut
  Menaati peraturan setelah berpikir panjang dengan mencari pemahaman, merasionalisasikannya, mengikuti yang masuk akal dan bekerja untuk memperbaiki yang tidak masuk aka
    • Otonomi
  Tidak mudah dimanipulasi
  Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan diarahkan oleh anggota grupnya
    • Kreatif
  Menciptakan ide-ide orisinil dengan cara menghubungkan pemikiran-pemikiran dan konsep
    • Tidak bias/berpihak dan Dapat dipercaya serta dapat dilakukan
  Memutuskan tindakan yang akan dilakukan
  Membuat observasi yang dapat dipercaya
  Menegakkan kesimpulan secara tepat
  Mengatasi masalah dan mengevaluasi kebijakan, tuntutan dan tindakan
MODEL BERPIKIR KRITIS
    • Total Recall (pemanggilan total)
  Mengingat fakta/suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika dibutuhkan
  Kemampuan untuk mengakses pengetahuan, dimana pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan disimpan dalam pikiran
    • Habits (Kebiasaan)
·         pendekatan berpikir yang diulang-ulang dengan sering.
    • Inquiri (pencarian informasi)
  Memeriksa isu-isu secara mendalam dengan menanyakan hal-hal yang nyata, termasuk menggali dan menanyakan segala sesuatu khususnya asumsi perawat terhadap situasi tertentu
  Cara berpikir primer yang digunakan untuk menegakkan suatu kesimpulan. Walaupun kesimpulan dapat dibuat tanpa inquiry, dengan inquiry hasil akan lebih baik dan akurat
    • New ideas and creativity (ide-ide baru dan kreatifitas)
  Model ini membuat  perawat berpikir melebihi buku sumber, dan mencoba menjadi yang berbeda diantara sekumpulan orang yang ada
  Sangat penting dalam keperawatan (akar askep, karena pasien unik jadi harus menemukan keperawatan yang paling sesuai. Walaupun sudah ada standar, tidak semua cocok untuk semua orang
    • Knowing how you think (mengetahui apa yang anda pikirkan)
  Berpikir tentang bagaimana perawat berpkir
  Penggunaan, pendekatan refleksi untuk kerja professional yang sulit menmukan masalah dan solusinya
  Perawat yang baik aka menggunakan pendekatan reflek dengan cara terus menerus mengadaptasikan pikiranmereka kepada kebutuhan klien dan asuhan keperawatan yang terus berubah
  Untuk mempermudah refleksi dan mengmbangkannya

HAMBATAN MENUJU KUALITAS BERPIKIR YANG TINGGI
Penggunaan habits
  Habits memberikan rasa nyaman dalam bekerja, tapi perawat dapat berhenti berpikir dan menolak penggunaan inquiry dan new ideas
Kecemasan
  Menghambat dan menurunkan kemampuan perawat dalam berpikir
SEVEN JUMP
  Skenario kasus
  Key word/ kata yang belum dipahami
  Membuat pertanyaan
  Membuka buku
  Studi ke perpus
  Problem solving
  Kesimpulan

0 komentar: