TEORI MODEL KEPERAWATAN
1.
Pengertian
l Konsep
adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata
l Teori adalah
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan
yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh
fakta-fakta tetapi kurang bukti secara langsung
l Konsep
keperawatan adalah ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan
l Teori
keperawatan (Barnum,1990) adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan
ü Karakteristik Teori Keperawatan
1.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model
yang berhubungan dengan konsep keperawatan.
2.
Karakteristik teori keperawatan :
·
Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan
konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan shg teori
keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam
·
Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan
alasan-alasan yang yang sesuai dengan kenyataan yang ada
·
Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam
mengembangkan model konsep keperawatan
·
Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan
sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktik
keperawatan
·
Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian
keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktik keperawatan
ü Tujuan Teori
Keperawatan
·
Sebagai salah satu bagian penting perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan, 7an sbb :
·
Dapat memberikan alasan2 ttg kenyataan2 yg dihadapi
dlm pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan shg berbagai permasalahan dpt teratasi
·
Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dlm pemberian askep kemudian dpt memberikan dasar dlm
penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
·
Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga
segala bentuk dan tindakan dapat dipertanggungjawabkan
·
Dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dlm tind keperawatan dapat terus
berkembang
ü Pandangan
menurut beberapa ahli
1.
Dorothea Orem
§ Dikenal
dengan Model Self Care.
§ Individu
sebagai suatu kesatuan utuh yg terdiri atas fisik, psikologik dan sosial dengan
derajat kemampuan mengasuh diri (self care ability) yg berbeda-beda.
§ Orem
berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan ditujukan kepada upaya
memacu kemampuan mengasuh diri sendiri
§ Menurut Orem
keperawatan diberikan jika :
·
Kemampuan
kurang dibandingkan kebutuhan
·
Kemampuan
sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi di masa yg akan datang kemungkinan
akan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
§ Orem
mengembangkan 3 bentuk teori self care yaitu :
1.
Self Care
·
Self care
meliputi :
·
Personal self
care, aktivitas dan inisiatif individu sendiri dlm memenuhi kebutuhannya
·
Self care
agency, suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yg
dpt dipengaruhi usia, perkembangan, kesehatan dan sosiokultural
·
Adanya tuntutan atau permintaan dlm
perawatan diri sendiri yg merupakan tindakan mandiri yg dilakukan dlm waktu
ttt.
·
Bersifat
universal bagi seluruh individu
2.
Self Care
Defisit
·
Beberapa metode dalam pemenuhan perawatan diri serta
membantu dlm proses penyelesaian masalah yaitu :
·
Bertindak/
berbuat untuk orang lain
·
Sebagai
pembimbing orang lain
·
Memberi
support
·
Mengajarkan
atau mendidik orang lain
·
Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi
kegiatan praktek dengan :
·
Melibatkan
pasien dan keluarga
·
Menentukan
kapan dan bagaimana bantuan
·
Bertanggungjawab
thd keinginan, permintaan serta kebutuhan pasien
·
Mempersiapkan
bantuan secara teratur dan mengkoordinasikan dlm kehidupan sehari-hari pasien.
3.
Teori
Sistem Keperawatan
·
Orem memberikan identifikasi dlm sistem pelayanan
keperawatan diantaranya :
·
Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory
System)
·
Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory
System)
·
Sistem suportif dan edukatif
2.
Sister
Calista Roy
·
Individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan prilaku adaptif dan
menghilangkan prilaku maladaptif
·
Roy mengemukakan teori keperawatan dgn model adaptasi yg memiliki
beberapa keyakinan/ pandangan/ nilai:
o
Manusia selalu
berinteraksi dengan lingkungannya
o
Untuk mencapai
homeostatis/ terintegrasi, manusia harus beradaptasi dengan perubahan yg
terjadi
·
Terdapat 3
tingkat adaptasi pada manusia :
1.
Focal stimulasi, stimulus langsung dari individu
2.
Kontekstual stimulus, stimulus dari luar
3.
Residual stimulus, stimulus lain yg merupakan ciri
tambahan
·
Sistem
adaptasi memiliki 4 mode adaptasi:
1.
Fungsi fisiologis
2.
Konsep diri
3.
Fungsi peran
4.
Interdependent
·
Dalam beradaptasi individu harus meningkatkan energi agar mampu meningkatkan respon adaptif
3. Virginia Henderson
·
Menurut Henderson manusia adalah unik dan tidak ada
dua manusia yg sama
·
KDM tercermin dalam 14 komponen dari basic nursing
care sbb :
1.
Bernapas
normal
2.
Mami
secukupnya
3.
Eliminasi
4.
Bergerak
5.
Tidur dan
istirahat
6.
Memilih,
berpakaian dan tidak berpakaian
7.
Mempertahankan suhu tubuh normal
8.
Kebersihan
tubuh
9.
Menghindari bahaya dan membahayakan orla
10. Berkomunikasi
11. Mengerjakan
sesuatu
12. Beribadah
13. Bermain
14. Belajar
menemukan dan memenuhi rasa ingin tahu
4. Betty Neuman
·
Neuman
mengemukakan model sistem dlm pendidikan dan praktik keperawatan
·
Menggunakan
pendekatan manusia utuh (total person approach)dengan memasukkan
konsepholistik, open sistem dan konsep stressor.
·
Model ini
menganalisa interaksi 4 variabel penunjang komunitas meliputi : fisik,
psikologis, sosial kultural dan spiritual
·
4 konsep mayor
dari teori Neuman :
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Keperawatan
4. Kesehatan
5. Jean Waston
·
Dikenal dengan
teori pengetahuan manusia dan merawat manusia
·
Manusia
memiliki 4 cabang kebutuhan manusia yg saling berhubungan :
1. Kebutuhan Biophysical : kebutuhan mami,kebutuhan
eliminasi, kebutuhan ventilasi
2. Kebutuhan Psikofisikal : kebutuhan aktivitas/
istirahat dan kebutuhan seksualitas
3. Kebutuhan Psikososial : kebutuhan berprestasi, keb.
Berorganisasi
4. Keb. Intra-interpersonal : aktualisasi diri
6.
Imogene King
} Menurut King sistem personal
merupakan sistem terbuka dimana di dlmnya terdapat : persepsi, pola tumbang,
gambaran tubuh, ruang dan waktu
} Hub interpersonal mrkan hub
antara perawat dengan klien
} Sistem sosial adalah dimana
manusia akan hidup dengan orang lain yg saling berinteraksi
} Konsep hub manusia menurut King
terdiri dari komponen :
1.
Aksi,
proses awal hub 2 individu
2.
Reaksi,
tindakan yg terjadi akibat adanya aksi, mrpkan respon dari individu
3.
Interaksi,suatu
bentuk kerjasama yg saling mempengaruhi yg terwujud dlm bentuk komunikasi
4.
Transaksi,
antara perawat klien terjadi persetujuan dlm rencana askep yg akan dilakukan
1. Hildegard Peplau
·
Menjelaskan
ttg kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yg menggunakan
dasar hubungan antar manusia yg mencakup :
§ Proses interpersonal
§ Perawat – klien
§ Masalah yng terjadi akibat kondisi sakit
·
Hub
interpersonal memiliki 4 tahap yaitu :tahap orientasi, tahap identifikasi,
tahap eksplorasi, tahap resolusi/ mandiri
2. Johnson
§ Model konsep dan teori keperawatan Johnson adalah dgn
pendekatan prilaku
§ Individu dipandang sbg sistem prilaku yg selalu ingin
mencapai keseimbangan dan stabilitas
§ Individu juga memiliki keinginan dlm mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yg ditimbulkannya
§ Sistem prilaku di dlmnya terdapat komponen sub sistem,
yaitu :
1. Ingestif,
sumber memelihara integritas dlm pencapaian pengakuan dari lingkungan
2. Achievement, tk
pencapaian prestasi melalui keterampilan yg kreatif
3. Agresif, mrpkan
bentuk perlindungan dan pertahanan diri dr ancaman yg ada di lingk
4. Eliminasi
5. Seksual,
pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai
6. Interdependensi
§ Perawat berfungsi sebagai pengatur agar dapat
menyeimbangkan sistem prilaku tsb.
§ Status kesehatan tercapai jika mampu berprilaku untuk
memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan
3. Martha E. Rogers
§ Dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit
§ Martha berasumsi bahwa manusia mrpkan satu
kesatuan yg utuh, memiliki sifat dan karakter yg berbeda-beda
§ Asumsi tsb didasarkan pada kekuatan yg berkembang
secara alamiah, yaitu :
1. Keutuhan manusia dgn lingkungan
2. Sistem ketersediaan
3. Proses kehidupan manusia
4. Konsep homeodinamik : integritas, resonansi, helicy
a. Integritas, individu dgn lingkungan tdk dpt dipisahkan
dan saling mempengaruhi satu dgn yg lain
b. Resonansi, proses kehidupan individu dgn lingk
berirama dgn frekuensi yg bervariasi
c. Helicy, mrpkan tjdnya proses interaksi antara manusia
dgn lingk akan tjd perubahan (perlahan-lahan atau cepat)
4. Faye G. Abdellah
Model keperawatannya berdasarkan metode pemecahan
masalah
5. Mira Estrin Levine
Menurutnya,intervensi keperawatan adalah bantuan thd
klien scr holistik dan mrpkan pusat kegiatan keperawatan, mempercepat proses
adaptasi yg turut berperan dlm proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan
ETIK DAN MORAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
Etik,
Moral, dan Nilai
§ Etik: Pertimbangan yang
sistematis tentang baik atau benar yang berhubungan dengan perilaku
§ Etika: Aplikasi teori
tentang filosofi moral kedalam situasi nyata
§ Nilai: Suatu keyakinan
seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar yang mengarah pada
perilaku
§ Moral: Standar personal
tentang benar atau salah
Nilai-nilai
esensial dalam profesi
The
American Association Colleges Of Nursing, 1985
§ Aesthetic (keindahan):
memberikan kepuasan
§ Alturism (mengutamakan
orla): kesediaan memperhatikan kesejahteraan orla
§ Equality (kesetaraan):
hak yang sama, penerimaan sikap asertif, kejujuran, harga diri, toleransi
§ Freedom (kebebasan):
percaya diri, harapan, disiplin, pengarahan diri
§ Human dignity (martabat
manusia): kemanusiaan, kebaikan, penghargaan
§ Justice (keadilan):
objektifitas, moralitas, integritas, keadilan, dan kewajaran
§ Truth (kebenaran):
menerima kenyataan, akuntabilitas, kejujuran, keunikan, rasional
PELAKSANAAN
ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KLINIS KEPERAWATAN
§ Memilih: Pilihan yang
diambil oleh pasien terhadap suatu masalah da penyelesaian berdasarkan nilai
yang dianut
§ Penghargaan: dukungan
yang diberikan oleh perawat, keluarga terhadap tindakan yang diambil oleh
pasien
§ Tindakan: bantuan yang
diberikan oleh perawat untuk merencanakan kebiasaan baru
PERILAKU
ETIS PROFESIONAL
A. PENDEKATAN BERDASARKAN PRINSIP
1. Mengarah
langsung untuk bertindak sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonomi setiap
orang
2. Menghindarkan
berbuat salah
3. Bersedia
dengan murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dan segala konsekuensinya
4. Keadilan
menjelaskan tentang manfaat dan resiko yang dihadapi
B. PENDEKATAN BERDASARKAN ASUHAN
§ Karakteristik perspektif
dari asuhan meliputi:
1. Berpusat pada hubungan
interpersonal dalam asuhan
2. Meningkatkan penghormatan
dan penghargaan terhadap martabat klien atau pasien sebagai manusia
3. Mau mendengarkan dan
mengolah saran-saran dari orang lain sebagai dasar yang mengarah pada tanggung
jawab profesional
4. Mengingat kembali arti
tanggung jawab morasl yang meliputi kebajikan seperti: kebaikan, empati,
perasaan kasih sayang dan menerima kenyataan. (Taylor, 2012)
§
Peran Dan Fungsi Perawat Sebagai Sebuah Profesi dalam
Pelayanan Keperawatan
PENGERTIAN
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan
oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system.
Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan
bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar
seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan dan
perawat Profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang
memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan
tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan
aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan
formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan
tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik
professional.
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu
sehat maupun sakit dimana segala aktifitas yang dilakukan
berguna untuk pemulihan Kesehatan berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki, aktifitas ini di lakukan
dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat
mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian,
Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan
Evaluasi.
DASAR HUKUM
Perawat menurut PP No. 32 th 1996 adalah Seseorang yang
telah lulus dan mendapatkan ijazah dari pendidikan kesehatan yang diakui
pemerintah.
PERAN PERAWAT
peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah, Merupakan
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
ELEMEN PERAN
PERAWAT
Menurut Lokakarya Nasional keperawatan 1983, peran
perawat di Indonesia disepakati sebagai;
• Pelaksana pelayanan keperawatan
• Pengelola dalam bidang pelayanan
• Keperawatan dan institusi pendidikan.
• Pendidik
• Peneliti
• Pelaksana pelayanan keperawatan
• Pengelola dalam bidang pelayanan
• Keperawatan dan institusi pendidikan.
• Pendidik
• Peneliti
Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat
dilakukan perawat dengan memeperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang
dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan
kompleks
10 Faktor asuhan
keperawatan
1. Menunjukkan system nilai kemanusian
2. Memberi harapan
3. Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain
3. Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain
4. Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif, empati, dan
hangat.
5. Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang perasaan.
6. Menggunakan proses pemecahan mesalah yang kreatif
7. Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar
8. Memeberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan spiritual
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10. Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.
5. Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang perasaan.
6. Menggunakan proses pemecahan mesalah yang kreatif
7. Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar
8. Memeberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan spiritual
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10. Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.
Peran Sebagai Advokat
( Pembela) Klien
( Pembela) Klien
pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien,
memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien
Hak-Hak Klien antara lain
• Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya
• Hak atas informasi tentang penyakitnya
• Hak atas privacy
• Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
• Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan
• Hak atas informasi tentang penyakitnya
• Hak atas privacy
• Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
• Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan
Peran Sebagai Edukator
Peran ini dilakukan untuk :
1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatanya.
2. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien
1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatanya.
2. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien
Peran sebagai
Koordinator
§ Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
§ Tujuan
:
·
Untuk
memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
·
Pengaturan
waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien
§ Keterampilan
: merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkontrol
Peran sbg
Kolaborator
Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Peran sbg Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
Peran Sbg Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan.
Peran perawat sebagai pembeharu dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya:
o Kemajuan teknologi
o Perubahan lisensi-regulasi
o Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
o Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan
o Kemajuan teknologi
o Perubahan lisensi-regulasi
o Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
o Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan
Peran sbg Pengamat
Kesehatan
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan yang terjadi
pada indvidu, keluarga, kelomppk & masyarakat yang menyangkut maslah
kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan, observasi & pengumpulan data.
Peran Sebagai
Pengorganisir Pelayanan Kesehatan
Perawat memberikan motivasi untuk mengikutsertaan
indvividu keluarga & kelompok dalam setiap upaya pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan di masyarakat : posyandu
Peran sbg
Fasilisator
Perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatan, diharapkan perawat dapat memberikan solusi
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
Fungsi Perawat
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada dalam
menjalankan perannya
Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada
orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri
dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM
Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya
atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas
yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum,
atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
Fungsi
Interdependen
§ Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat
saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat
terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian
pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan
juga dari dokter ataupun lainnya
§ Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia
§ Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada
kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya
memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien
§ Kiat
Kiat :
•
Caring
• Sharing
• Laughing
• Crying
• Helping
• Believing in other
• Learning
• Respecting
• Listening
• Feeling
• Accepting
• Sharing
• Laughing
• Crying
• Helping
• Believing in other
• Learning
• Respecting
• Listening
• Feeling
• Accepting
§ Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang
bersifat terapeutik atau kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek
penyembuhan terhadap kesehatan
PROFESI
1.
Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan
Ciri-ciri profesi :
a.
Didukung oleh badan ilmu
( body of knowledge ) yang sesuai denganbidangnya, jelas wilayah kerja
keilmuannya dan aplikasinya.
b.
Profesi diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan bertahap
c.
Pekerjaan profesi diatur
oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan
d.
Peraturan dan ketentuan
yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan,
standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi
2. Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3. Hughes,E.C ( 1963 )
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
Keperawatan sbg
Profesi
1.
1.
Mempunyai body of knowledge
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan (nursing science ) yang mencakup ilmu–ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan (nursing science ) yang mencakup ilmu–ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.
2.
2.
Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan
3.
3.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
4.
4.
Memiliki perhimpunan/organisasi profesi
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia
5.
5.
Pemberlakuan kode etik keperawatan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.
6.
6.
Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan. ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan. ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )
7.
7.
Motivasi bersifat altruistik
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
BERFIKIR KRITIS
DALAM KEPERAWATAN
Setiap orang memiliki intelegensia yang berbeda,
perbedaan perasaan, perbedaan latar belakang dan perbedaan ide-ide dalam
pemikiran. Hal hal inilah yang membuat pikiran setiap individu unik. Perawat
dan mahasiswa keperawatan bukanlah batu tulis yang kosong, mereka bergabung
dalam keperawatan dengan ketrampilan berpikir yang berbeda-beda.
DEFINISI
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komponen penting
dari tanggung jawab professional dan asuhan keperawatan professional
Critical/kritis : kebutuhan akan penegakan keputusan
secara hati-hati
Thinking/berpikir : memiliki suatu pendapat,merefleksikan
sesuatu, mengingat, membedakan, membentuk gambaran mental, dan membuat alasan
yang rasional
Berpikir
kritis (Kozier
et.al, 1995) merupakan suatu aktifitas mental yang memiliki tujuan, dimana
ide-ide dihasilkan dan dievaluasi, perencanaan dibuat dan ditegakkan suatu
keputusan/kesimpulan.
CIRI-SIRI
Rasional, Reasonable, Reflektif
a.
Berdasarkan
alasan-alasan dan bukti bukti, bukan atas dasar keinginan pribadi
b.
Pemikir
kritis tidak melompat pada kesimpulan, butuh waktu untuk koleksi data,
menimbang fakta, dan memikirkan permasalahan
Melibatkan skepticism yang sehat dan konstruktif
Tidak menerima/menolak ide-ide, kecuali karena mengerti
hal tersebut
Menaati peraturan setelah berpikir panjang dengan mencari
pemahaman, merasionalisasikannya, mengikuti yang masuk akal dan bekerja untuk
memperbaiki yang tidak masuk aka
Otonomi
Tidak mudah dimanipulasi
Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan diarahkan
oleh anggota grupnya
Kreatif
Menciptakan ide-ide orisinil dengan cara menghubungkan
pemikiran-pemikiran dan konsep
Tidak bias/berpihak dan Dapat dipercaya serta dapat dilakukan
a.
Memutuskan
tindakan yang akan dilakukan
b.
Membuat
observasi yang dapat dipercaya
c.
Menegakkan
kesimpulan secara tepat
d.
Mengatasi
masalah dan mengevaluasi kebijakan, tuntutan dan tindakan
MODEL BERPIKIR
KRITIS
Total Recall (pemanggilan total)
a.
Mengingat
fakta/suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika
dibutuhkan
b.
Kemampuan
untuk mengakses pengetahuan, dimana pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat
dipelajari dan disimpan dalam pikiran
Habits (Kebiasaan)
·
pendekatan berpikir yang diulang-ulang dengan sering.
Inquiri (pencarian informasi)
a.
Memeriksa
isu-isu secara mendalam dengan menanyakan hal-hal yang nyata, termasuk menggali
dan menanyakan segala sesuatu khususnya asumsi perawat terhadap situasi
tertentu
b.
Cara
berpikir primer yang digunakan untuk menegakkan suatu kesimpulan. Walaupun
kesimpulan dapat dibuat tanpa inquiry, dengan inquiry hasil akan lebih baik dan
akurat
New ideas and
creativity (ide-ide baru dan kreatifitas)
a.
Model
ini membuat perawat berpikir melebihi buku sumber, dan mencoba menjadi
yang berbeda diantara sekumpulan orang yang ada
b.
Sangat
penting dalam keperawatan (akar askep, karena pasien unik jadi harus menemukan
keperawatan yang paling sesuai. Walaupun sudah ada standar, tidak semua cocok
untuk semua orang
Knowing how you
think (mengetahui apa yang anda pikirkan)
a.
Berpikir
tentang bagaimana perawat berpkir
b.
Penggunaan,
pendekatan refleksi untuk kerja professional yang sulit menmukan masalah dan
solusinya
c.
Perawat
yang baik aka menggunakan pendekatan reflek dengan cara terus menerus
mengadaptasikan pikiranmereka kepada kebutuhan klien dan asuhan keperawatan
yang terus berubah
d.
Untuk
mempermudah refleksi dan mengmbangkannya
HAMBATAN MENUJU KUALITAS BERPIKIR YANG TINGGI
Penggunaan habits
Habits memberikan rasa nyaman dalam bekerja, tapi perawat
dapat berhenti berpikir dan menolak penggunaan inquiry dan new ideas
Kecemasan
Menghambat dan menurunkan kemampuan perawat dalam
berpikir
SEVEN JUMP
Skenario kasus
Key word/ kata yang belum dipahami
Membuat pertanyaan
Membuka buku
Studi ke perpus
Problem solving
Kesimpulan
0 komentar:
Posting Komentar