SEJARAH PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN
Perkembangan Keperawatan di DUNIA
ZAMAN PURBA
•
Kepercayaan animisme
•
Peran tabib dan perawat jelas
sekali
•
Tabib adalah medicimen yang
mengobati penyakit dengan cara nyanyian, memberi semangat dari ketakutan,
membuka otak untuk menghilangkan jiwa yang jahat
•
Perawat berperan sebagai ibu dengan
memberikan perawatn fisik dan obat dari tumbuh-tumbuhan
Zaman Keagamaan
•
Kuil
menjadi pusat perawatan medis sebab orang percaya penyakit disebabkan oleh dosa
dan kutukan dari tuhan
•
Pemimpin
agama dijunjung tinggi sebagai tabib
•
Perawat
dianggap sebagai budak
Permulaan Masehi
EROPA
•
Agama
kristen mulai berkembang
•
Perawat
mulai berkembang
•
Organisasi
wanita orang kristen “DEACONESSES” mengunjungi orang sakit, memberi perawatan
•
Berdiri
RS Monastic Hospital di Roma untuk orang tidak mampu
ASIA
•
Keperawatan
berkembang di timur tengah atas keberhasilan Nabi Muhammad SAW
•
Tokoh
keperawatan dari Arab “RAFIDAH”
Permulaan Abad XVI – Sebelum PDII
•
Orientasi
agama berubah jadi orientasi perang
•
Banyak
tempat perawatan ditutup
•
Kebutuhan
perawat meningkat, orang jahat yang bertobat diterima jadi perawat
•
Gaji
perawat rendah, jam kerja tinggi, kondisi sangat buruk
Masa Perang Dunia II
•
Masa
tekanan akibat perang
•
Pengaruh
perang salib : P3K
•
Penerapan
teknologi modern
•
Didirikan
RS
•
Perawat
terdidik dari mantan WTS
•
Perawat
orde agama (bebas beragama)
•
Florence
Nightingale memulai karir memperhaharui keperawatan
Masa
Pasca Perang Dunia II
•
Banyak
penderitaan
•
LUCILE
BROWN (1948) menulis laporan “PENGAKUA PERAWAT SEBAGAI PROFESI”
•
Perkembangan
keperawatan pesat, dipengaruhi :
1. Kesadaran masy di bid keperawatan
2. Pertambahan penduduk
3. Pertumbuhan ekonomi
4. Perkembangan ilmu pengetahuan
5. Perkembangan kebijakan pendidikan
6. Perkembangan upaya pelayanan
promotif, preventif dan rehabilitatif
Sejak
Tahun 1950
•
Pengakuan
perawat sebagai profesi
•
Didirikan
pendidikan perawat
1. 1919 pendidikan Bachelor di AS
2. 1927 pendidikan bachelor di
Thailand
3. 1972 ada 9 institusi S3 keperawatan
di dunia
4. 1977 terdapat 3830 lulusan master
•
1950
mulai dikenal Nursing Process
Perkembangan Keperawatan
di Indonesia
I. Masa Sebelum Kemerdekaan
Zaman VOC (1602 – 1799)
- perawat berasal dari penduduk pribumi “Verpleger” dan dibantu “Zieken
Oppaser” sebagai penjaga orang sakit
- Th 1799 didirikan RS BINNEN HOSPITAL di Jakarta
- Pemerintah Belanda membentuk Dinas Kesehatan Tentara (milliatary Gezondhersds
Dienst) & Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke Gezondhersds Dienst)
- Deandels mendirikan RS di Semarang dan Surabaya
- Dampak Perkembangan Profesi tidak ada
Zaman Penjajahan Belanda (1799-1811)
- Usaha lanjutan
Zaman Penjajahan Inggris (1811 – 1816)
- Raffles sangat memperhatikan rakyat : semboyan “KESEHATAN ADALAH MILIK
MANUSIA”
- Usaha untuk memperbaiki kesehatan rakyat :
1. mengadakan pencacaran umum
2. membenahi cara perawatan pasien
jiwa
Zaman Penjajahan Belanda II (1816 –
1942)
- Tahun 1819 didirikan RS STADSVERBAND di Glodok , yang tahun 1919 dipindah ke
Salemba jadi RSCM
- Tahun 1898 didirikan STOVIA, tahun 1927 CHS, tahun 1929 Komisi Disiplin Ilmu
- 1816-1942 berdiri RS swasta Milik misionaris Katolik dan Zending Protestant :
1. RS Persatuan Gereja Indonesia (PGI) di Cikini
2. RS St. Carolus Salemba
3. RS St. Boromeus Bandung
4. RS Elizabet Semarang
- Tahun 1906 RS PGI Cikini mendirikan PENDIDIKAN JURU RAWAT
- Tahun 1912 RSCM mendidikan PENDIDIKA JURU RAWAT
- Tahun 1894 berdiri RSJ Lawang terbesar di ASTE
Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
- keperawatan mengalami kemunduran
- perawat menjadi TENAGA TIDAK TERDIDIK
- obat-obatan sangat kurang : timbul wabah penyakit
Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
- keperawatan mengalami kemunduran
- perawat menjadi TENAGA TIDAK TERDIDIK
- obat-obatan sangat kurang : timbul wabah penyakit
Zaman Kemerdekaan (1945 - sekarang)
- kRS dan Balai Pengobatan mulai dibangun
- 1952 : sekolah perawat mulai didirikan yaitu Sekolah Guru Perawat dan Sekolah
Perawat
- 1962 : AKPER mulai didirikan
- 1985 : S1 Keperawatan pertama kali didirikan di UI
- didirikan Organisasi Profesi (PPNI)
- Penataan profesi perawat
- Rancangan UU Praktik Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
•
Masa lalu
- naluri
- kepercayaan
- kasih sayang
•
Masa Sekarang
- pemahaman konsep keperawatan
scr mendasar
- penataan peran fungsi
- penataan sistem pendidikan
- penataan praktik keperawatan
- penataan organisasi profesi
•
Masa Yang Akan Datang
- bidang garap jelas
- pelayanan yg diberikan ilmiah
dan etis
- penyelesaian masalah,
pendekatan nursing proses
FALSAFAH KEPERAWATAN
Konsep Keperawatan Profesional
Tujuan :
Setelah
membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
–
Menjelaskan falsafah praktik keperawatan.
–
Menjelaskan
pengertian praktik keperawatan profesional.
–
Mengidentifikasikan
fokus praktik keperawatan profesional.
Falsafah Praktik Keperawatan
Dalam
lokakarya nasional bulan Januari, 1983 telah disepakati adanya profesionalisasi
keperawatan, dengan menetapkan pengertian keperawatan, falsafah keperawatan dan
peran/fungsi perawat
Falsafah
Keperawatan di Indonesia
Perawatan
merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.
Kegiatan
dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan
dengan penekanan kepada upaya pelayanan utama (PHC) sesuai dengan wewenang,
tanggung jawab dan etika keperawatan (Ibrahim C., 1988
Falsafah
Dasar Praktik Keperawatan (Mary H. Kohnke, Ed.D, RN)
·
Tenaga profesional
harus mempunyai otoritas penuh terhadap pelayanan yang diijinkan bagi mereka
untuk memberikan kepada klien, bahwa mereka harus bertanggung jawab penuh pada
pelayanan tersebut, dan mereka harus diberikan akuntabilitas secara penuh
·
Manusia merupakan bagian integral dari alam raya dan
manusia merupakan sistem terbuka yang berlaku dan diberlakukan oleh lingkungan
yang universal.
·
Manusia tumbuh dan berkembang secara kontinu.
·
Manusia tumbuh dalam kompleksitas dan berubah secara
konstan, di mana jika kita dapatkan seorang klien hari ini bukan di mana
seperti ia besoknya.
·
Manusia merupakan suatu bagian tersendiri, suatu
sistem energi, dimana ia juga merupakan bagian aktif dari suatu kelompok.
Kelompok yang paling dasar adalah keluarga, dan keluarga ini dapat merupakan
keluarga inti yang terdiri dari ibu, ayah, suami, istri, anak-anak; keluarga
besar yang juga beranggota teman-teman, kekasih, dan binatang piaraan. Bila
terjadi suatu hal pada seseorang maka akan mempengaruhi unit atau tindakan
keluarga, atau sebaliknya. Dengan demikian, keluarga merupakan konsep penting
bagi Perawat dan interaksi Perawat
dengan klien sebagai manusia
·
Perawatan kesehatan merupakan hak semua orang.
·
perawatan kesehatan harus diberikan pada orang yang
telah siap menerimanya dan harus tersedia sewaktu dibutuhkan.
·
perawatan kesehatan dapat diberikan dalam bentuk yang
bermakna terhadap kelompok dengan budaya yang berbeda.
·
perawatan kesehatan harus mempunyai penekanan utama
dalam sistem pelayanan, meskipun pada saat kami melanjutkan memberikan
perawatan terhadap keadaan sakit.
·
keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan perawatan
masyarakat baik sehat maupun sakit.
·
keperawatan harus memenuhi kebutuhan kesehatan
masyarakat dalam lingkup luas kapanpun dan di manapun.
·
kesinambungan keperawatan harus dipertahankan bagi
setiap klien.
Pengertian Perawat, Tenaga Perawat’
Perawat
adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang
sakit, luka dan usia lanjut (dikutip oleh Elis, Hartley, 1980).
Florence
Nightingale à peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi
terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya.
Dalam
Surat Keputusan Menteri Negara Perdagangan Aparatur Negara Nomor
94/MENPAN/1986, tanggal 4 Nopember 1986, tenaga perawatan adalah, Pegawai
negeri sipil yang berijazah perawatan yang diberi tugas secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
pada unit pelayanan kesehatan (rumah sakit, Puskesmas dan unit pelayanan
kesehatan lainnya).
Pengertian
Keperawatan
Virginia
Henderson (1958) Ã keperawatan adalah Fungsi unik
dari perawat adalah membantu individu, sakit atau sehat, dalam melakukan segala
aktivitasnya untuk mencapai kesehatan atau kesembuhan atau untuk meninggal
dunia dengan tenang yang dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup
kekuatan, harapan atau pengetahuan. Perawat juga berfungsi membantu hal-hal ini
dalam upaya mencapai kemandirian secepat mungkin
keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian intregral
dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
seluruh siklus kehidupan manusia (lokakarya kep.Nas 1983
Disimpulkan
à Keperawatan di Indonesia merupakan
pelayanan yang diberikan secara profesional. Definisi ini juga mempertegas
bahwa keperawatan merupakan profesi bukan sekedar pekerjaan atau vokasi,
hal ini antara lain dinyatakan dengan kalimat didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan
Ciri-ciri
atau tanda-tanda profesionalisme keperawatan (Miller)
Peningkatan
dasar pengetahuan yang diberikan pada tingkat universitas dan orientasi
pengetahuan pada tingkat pascasarjana dan doktor (graduate level) keperawatan.
Perwujudan
kompetensi yang berasal dari dasar teori penegakan diagnosa dan penanganan
respon manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual atau potential (ANA,
1980).
Spesialisasi
ketrampilan dan kompetensi yang membatasi keahlian (Miller, 1985).
Secara
umum tenaga profesional sering diidentifikasi sebagai:
–
seorang
yang serius terhadap perkerjaannya,
–
berpenampilan
sangat baik, dan mendemonstrasikan etik dan tanggung jawab terhadap
pekerjaannya (Ellis
dan Hartley, 1980)
Profesionalisme
perawat
Para
perawat percaya bahwa tenaga profesional dalam bekerja tidak terlepas dari
empat esensi profesionalisme yaitu:
–
Kompetensi,
–
Standar
etik yang tinggi,
–
Pengetahuan
yang memadai dan
–
Welas
asih (kasih sayang)
Keprofesionalan
dari kemampuan perawat :
–
berinspirasi,
–
menjalin
rasa percaya dan konfidensi dengan pasien,
–
mempunyai
pengetahuan yang memadai,
–
kapabilitas
terhadap pekerjaan.
Ciri
profesional antara lain juga meliputi:
Terbuka
dengan ide baru, memiliki rasa humor, dapat berinteraksi dengan orang lain
secara harmonis, berpenampilan baik, periang dan dalam bekerja tidak
semata-mata berorientasi pada uang
PRAKTIK
KEPERAWATAN (ANA)
Praktik
keperawatan à perlakuan terhadap kompensasi
pelayanan profesional yang memerlukan pengetahuan khusus tentang ilmu biologi,
fisika/ilmu alam, perilaku, psikologi, sosiologi dan teori keperawatan sebagai
dasar untuk mengkaji, menegakkan diagnosa, melakukan intervensi, dan evaluasi
upaya peningkatan dan pemertahanan kesehatan; penemuan dan pengelolaan masalah
kesehatan, cidera, atau kecacatan; pemertahanan fungsi optimal; atau meninggal
dengan nyaman.
Praktik
keperawatan termasuk tetapi tidak terbatas pada administrasi, pendidikan,
konseling, supervisi dan evaluasi dun pelaksanaan penanatalaksanaan medis, termasuk
pemberian obat dan penanganan sesuai dengan pesanan orang yang sah.
Setiap
registered nurse secara
langsung mempunyai akuntabilitas dan tanggung jawab terhadap konsumen dalam
memberikan perawatan yang berkualitas
NCBSN
(National Council of State Boards of Nursing)
Praktik
keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan dengan mengkaji
status kesehatannya, menentukan diagnosa, merencanakan dan mengimplementasikan
strategi perawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respons terhadap
perawatan dan pengobatan.
Registered
nurse berarti
seseorang yang melakukan praktik keperawatan profesional dengan:
- Mengkaji status
kesehatan individu dan kelompok
- Menegakkan
diagnosa keperawatan
- Menentukan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan
- Membuat rencana
strategi perawatan
- Menyusun
intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan strategi perawatan
- Memberi kewenangan
intervensi keperawatan yang dapat dilaksanakan orang lain, dan tidak
bertentangan dengan undang-undang
Mempertahankan
perawatan yang aman dan efektif baik langsung maupun tidak langsung
Melakukan
evaluasi respon terhadap intervensi
Mengajarkan
teori dan praktik keperawatan
Mengelola
praktik keperawatan dan
Kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain dalam mengelola perawatan kesehatan.
Praktik
keperawatan profesional
·
Praktik keperawatan
profesional yang dilakukan oleh seorang registered professional nurse
didefinisikan sebagai penegakan diagnosa dan penanganan respons manusia
terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial melalui pelayanan seperti
penemuan masalah, pendidikan, pendidikan kesehatan, dan memberikan perawatan
untuk meningkatkan atau memulihkan hidup atau kesehatan, dan melakukan
penanganan medis sesuai yang dipesan oleh dokter atau dokter gigi yang
·
Praktik keperawatan profesional mengandung arti
praktik yang dilakukan oleh perawat profesional; yaitu perawat lulusan program baccalaureate
keperawatan (rata-rata 4 tahun pendidikan di Universitas) atau lulusan
pendidikan keperawatan lebih tinggi.
·
Walaupun perawat profesional mungkin mengerjakan
berbagai tugas ketrampilan teknik, namun kemampuan dan potensinya mencerminkan
ruang lingkup pengetahuan yang berdasarkan kurikulum S1 Keperawatan (Kohnke,
dan kawan-kawan, 1974).
Fokus Praktik Keperawatan Profesional
Praktik
keperawatan tidak boleh terlepas dari upaya kesehatan masyarakat dunia dan
sistem kesehatan nasional.
Fokus
utama keperawatan saat ini adalah kesehatan masyarakat dengan target populasi
total.
Manusia
tidak dipandang hanya dari aspek fisik tetapi manusia dipandang sebagai mahluk
bio-psiko-sosio-spiritual.
Praktik
keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan (Kozier, Erb,
1990)
- Peningkatan
kesehatan (Health promotion). Dalam kegiatan ini, perawat membantu
masyarakat mengembangkan sumber-sumber atau meningkatkan
kesejahteraan/kesehatannya. Tujuan kesehatan yang ingin diwujudkan adalah
mencapai derajat kesehatan yang optimal (lihat SKN). Contoh kegiatan di
sini adalah menjelaskan manfaat program latihan bagi pasien.
- Pemeliharaan
kesehatan (Health Maintenance). Perawat melakukan aktivitas untuk
membantu masyarakat mempertahankan status kesehatannya. Contoh kegiatan
di sini adalah mengajarkan atau menganjurkan seorang usia lanjut melakukan
latihan untuk mempertahankan kekuatan dan mobilitas otot.
- Pemulihan
kesehatan (Health restoration). Perawat membantu pasien
meningkatkan kesehatan setelah pasien memiliki masalah kesehatan atau
penyakit. Sebagai contoh adalah mengajarkan pasien merawat luka pembedahan
atau membantu orang cacat mempertahankan kekuatan fisik seoptimal yang
dapat dilakukan.
- Perawatan orang
yang menjelang ajal. Perawat memberikan rasa nyaman dan merawat orang
dalam keadaan menjelang ajal. Kegiatan dapat dilakukan di rumah sakit,
rumah dan fasilitas kesehatan yang lain.
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
FALSAFAH
l Keyakinan terhadap nilai
kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat baik untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
l Pekerjaan luhur dan manusiawi
l Berdasarkan kemanusiaan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
l Harus terjangkau dan dapat diterima
semua orang.
l Upaya promotif dan preventif
merupakan upaya pokok
l Sebagai provider dan masyarakat
sebagai consumer pelayanan kesehatan
l Pengembangan tenaga kesehatan
masyarakat secara berkesinambungan..
l Individu dalam suatu masyarakat
ikut bertanggung jawab atas kesehatan.
KONSEP
KEPERAWATAN
1.
Manusia
Manusia
adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan
spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari
aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan
sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
KONSEP
MANUSIA : Intelektual, Emosi, fisik,
Spiritual, Sosial-Budaya, Lingkungan, Fisik
Individu sebagai klien
Individu
adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
Kebutuhan Dasar Manusia : AD, HD,
Dicintai dan rasa mmiliki, Keamanan dn kenyamanan, bniofisiologi
Keluarga sebagai klien
- Keluarga merupakan
sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi
interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga
diri dan aktualisasi diri.
Alasan keluarga sebagai focus pelayanan
l Keluarga
adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
l Keluarga
sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau
mengabaikan masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri.
l Masalah
kesehatan dalam keluarga saling berkaitan.
l Dalam
merawat anggota keluarga sakit
Masyarakat sebagai klien
l Kesatuan hidup manusia yang
brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus
menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
l Ciri-ciri:
l Interaksi antar warga
l diatur oleh adat istiadat, norma,
hukum dan peraturan yang khas
l Suatu komuniatas dalam waktu
l identitas yang kuat mengikat semua
warga
2.
Kesehatan
l Sehat didefinisikan sebagai
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).
l Kesehatan adalah proses yang
berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
l Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang
mempengaruhi kesehatan
l Keturunan
l Perilaku
l Pelayanan kesehatan
l Lingkungan
3.
Lingkungan
l
Berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan
dapat mempengaruhi status kesehatan manusia.
l
Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan
masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model
segitiga agen-hospes-lingkungan yang
dikemukakan oleh Leavelll,(1965),
4.
Keperawatan
Pelayanan
esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai
tingkat kesehatan yang optimal.
Asumsi dasar
l Sistem pelayanan adalah kompleks
l Pelayanan kesehatan (primer,
sekunder dan tertier) merupakan komponen dari pelayanan kesehatan.
l Keperawatan sebagai subsistem
pelayanan kesehatan merupakan hasil produk pendidikan, riset yang dilandasi
praktek.
Pandangan /Keyakinan
l Pelayanan kesehatan sebaiknya
tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
l Penyusunan kebijaksanaan kesehatan
seharusnya melibatkan penerima pelayanan kesehatan.
l Perawat sebagai pemberi pelayanan
kesehatan dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan.
l Lingkungan berpengaruh terhadap
kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
l Pencegahan penyakit sangat
diperlukan untuk peningkatan kesehatan.
l Kesehatan merupakan tanggung jawab
individu.
l Klien merupakan anggota tetap team kesehatan.
Ruang Lingkup
l Promotif ;Upaya promotif dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
jalan:
l Penyuluhan kesehatan
l Peningkatan gizi
l Pemeliharaan kesehatan perorangan
l Pemeliharaan kesehatan lingkungan
l Olahraga teratur
l Rekreasi
l Pendidikan seks
l Preventif ; Upaya preventif untuk
mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga
kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
l Imunisasi
l Pemeriksaan kesehatan berkala
melalui posyandu, puskesmas dan kinjungan rumah
l Pemberian vitamin A, Iodium
l Pemeriksaan dan pemeliharaan
kehamilan, nifas dan meyusui
l Kuratif ; Upaya kuratif bertujuan
untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui
kegiatan:
l Perawatan orang sakit dirumah
l Perawatan orang sakit sebagai
tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit
l Perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis
l Perawatan buah dada
l Perawatan tali pusat bayi baru
lahir
l Rehabilitatif : Upaya pemulihan
terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita
penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:
l Latihan fisik pada penderita kusta,
patah tulang dan lain sebagainya
l Fisioterapi pada penderita strooke,
batuk efektif pada penderita TBC dll
l Resosialitatif ; Adalah upaya untuk
mengembalikan penderita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh
masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.